Kendari (ANTARA News) - Pasokan telur ayam ras maupun telur itik dari Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan) kini membanjiri sejumlah pasar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), namun harga justru masih tergolong tinggi.

Pantauan di sejumlah pasar induk maupun tradisional di Kota Kendari, Kamis, harga telur ayam ras kini naik rata-rata Rp4.000 hingga Rp5.000 per rak (isi 30 biji) atau dari Rp30.000 per rak naik hingga menjadi Rp34.000 dan Rp35.000 per raknya. Bahkan ada juga yang menjual hingga Rp37.000 per rak tergantung dari besarannya.

Sementara telur itik (bebek) kini di jual hingga Rp55.000 hingga Rp60.000 per rak (30 biji) yang sebelumnya Rp45.000 per raknya dan telur ayam kampung Rp70.000 per rak.

Kenaikan harga telur dari berbagai jenis itu, dipicu karena permintaan warga menjelang Puasa Ramadhan 1433 hijriah cukup besar, sehingga dari pedagang pengecer pun secara diam-diam menaikkan harga tanpa ada kompromi.

"Kalau melihat pasokan telur yang masuk setiap hari di pasaran Kota Kendari, cukup besar yang didistribusikan oleh puluhan kendaraan truk, namun kok harganya justru naik," kata Ny Emy, warga Kota Kendari.

Menurut dia, kenaikan harga telur ayam tersebut diduga ada spekulan yang dilakukan oleh sekelompok pedagang di pasar untuk mencari keuntungan menjelang puasa hingga pada saat mendekati hari raya lebaran Idul Fitri nanti.

Ia juga mengimbau kepada pemerintah, untuk selalu melakukan pengawasan ke pasar-pasar induk dan tradisional, bila nanti menemukan adanya oknum pedagang yang memanfaatkan suasana menyambut puasa untuk meraup keuntungan sesaat.

Kebutuhan telur ayam di Kota Kendari dan beberapa kabupaten di Sultra, kata pedagang telur setempat, Nurdin Hadi, 80 persen dipasok dari Kabupaten Sidrap (Sulsel), sementara sisanya merupakan produk peternak lokal dari Kota Kendari dan dari kabupaten lain di Sultra.

"suplay kebutuhan telur ayam di Kota Kendari, sangat ditentutakan dari luar daerah khususnya pedagang dari Sulsel, sebab begitu terjadi keterlambatan pengiriman, maka akan mempengaruhi harga ditingkat konsumen," katanya.(ANT).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024