Kendari (ANTARA News) - Pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Kendari yang digelar, Sabtu berjalan lancar dan aman.

Pantauan di sejumlah tempat-tempat pemungutan suara (TPS), masyarakat sangat antusias datang menyalurkan hak suaranya.

Saat perhitungan suara pun, sebagian masyarakat dengan tekun mengikuti jalannya perhitungan suara yang dilakukan oleh panitia pemungutan suara (PPS).

Setiap penyebutan nomor pasangan yang memperoleh suara pada lembar kertas surat suara selalu disambut dengan teriakkan warga yang menyaksikan jalannya perhitungan suara.

"Nomor urut tiga, Asrun - Musadar," kata panitia perhitungan suara saat membaca kertas surat suara yang sudah dijoblos satu per satu.

Ucapan petugas tersebut langsung disambut dengan teriakan penonton, "lanjutkan, pak RT dan pak lurah aman".

Sedangan nomor urut lain yang memperoleh suara, disambut dengan penyebutan akronim dari pasangan yang bersangkutan.

Penyebutan nomor urut 1 misalnya, penonton langsung meneriakkan `MAHAR`, sedangkan penyebutan nomor urut dua, disambut dengan GE0-UNGGUL.

MAHAR akronim dari pasangan La Ode Magribi - Rahman Latjinta, sedangan GEO - UNGGUL, akronim dari pasangan La Ode Geo - Oscar Silverius Unggul.

Meskipun Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan hasil perhitungan suara pilkada Kota Kendari, namun hampir diprediksi pasangan petahana, Asrun - Musadar sebagai peraih suara terbanyak.

Hasil perhitungan sementara yang dilakukan PKS di 473 dari 525 TPS di Kota Kendari, pasangan Asrun-Musaddar dengan nomor urut 3 meraih suara 73.826 suara atau 56,14 persen, urutan kedua pasangan nomor urut 5, Tony-Yani meraih 31.125 suara atau 23,67 persen.

Urutan ketiga pasangan nomor urut 1, La Ode Maghribi-Rahman meraih 13.109 suara atau 9,09 persen, pasangan nomor urut 2, Geo-Unggul meraih 7.195 sura atau 5,47 persen dan pasangan nomor urut 4, Hasid-Orda meraih 6.253 suara atau 4,75 persen.

Menurut Ketua DPD PKS Kota Kendari, Zulkarnain, perolehan suara sementara tersebut dicatat oleh tim yang diturunkan PKS di seluruh TPS.

"Kami hampir pastikan, data yang diperoleh ini tidak akan berbeda dengan data yang akan masuk di KPU," katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Fachrurrozi mengatakan, jajaran Polda Sultra  telah menurunkan 1.500 personil untuk mengamankan pilkada tersebut.

Jumlah personil tersebut terdiri dari personil Polresta Kendari, Polda Sultra, Polres Konawe dan Polres Konawe Selatan.

"Sebanyak 525 dari 1.500 personil yang diturunkan itu, disebar ke seluruh TPS di Kota Kendari, selain itu di setiap Polsek ditempatkan satu personil pejabat utama dan di tingkat kelurahan ditempatkan satu orang pejabat menengah,: katanya. (ANT).

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024