Kendari (ANTARA News) - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar didesak segera menetapkan Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan BAE sebagai calon gubernur yang akan bertarung dalam pemilihan gubernur pada 4 November 2012.

Desakan tersebut disampaikan sejumlah pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) II Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kendari, Sabtu.

"Penyelenggaran pilgub Sultra saat ini sisa sekitar lima bulan lagi, namun hingga saat ini Partai Golkar belum menentukan calonnya," kata Ketua DPD II Partai Golkar Kolaka Utara Mohammad Khana di Kendari.

Karena itu, kata dia, DPP Partai Golkar perlu segera menetapkan Ridwan BAE sehingga bisa segera disosialisasikan kepada masyarakat.

"Kesempatan menyosialisasikan cagub yang akan diusung partai efektif tinggal sekitar tiga bulan. Jika DPP Golkar tidak segera menetapkan cagubnya, akan banyak kehilangan kesempatan sosialisasi dan bisa berdampak pada tingkat keterpilihan cagub yang dijagokan," katanya.

Keterangan serupa juga disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Konawe Utara Hery Asiku. Menurut dia, jika DPP Partai Golkar terlambat menetapkan cagub bisa berdampak pada jumlah perolehan suara pada pilgub yang penyelenggaraannya sudah semakin dekat.

"Kalau Partai Golkar ingin merebut suara lebih banyak dalam pilgub, seyogyanya pihak DPP segera menetapkan Ridwan BAE sebagai calon gubernur Sultra, sehingga bisa segera disosiaslisasikan kepada warga pemilih di daerah ini," katanya.

Semengara itu, Fungsionaris DPP Partai Golkar La Ode Djeni Hasmar dalam keterangan terpisah mengatakan, dalam pilgub Sultra, Partai Golkar baru menetapkan lima calon gubernur.

Kelima calon gubernur tersebut, yakni Ridwan BAE (Ketua DPD I Partai Golkar Sultra), Ali Mazi (mantan Gubernur Sultra), Masyhur Masie Abunawas (mantan Wali Kota Kendari), Surunuddin Dangga (Ketua DPD II Partai Golkar Konawe Selatan) dan Laode Ida (Ketua DPD RI).

"Siapa di antara lima kandidat itu yang akan dijagokan Golkar dalam pilgub Sultra, masih menunggu hasil survei dari LSI yang rencananya akan dipublikasikan pertengahan bulan Juni ini," katanya.

Menurut Djeni, jika hasil survei dari lima kandidat tersebut nanti tidak ada yang memungkinkan memenangkan pilgub, maka Partai Golkar hanya akan mencalonkan kadernya sebagai calon wakil gubernur, berkoalisi dengan partai lain yang memungkikan menang pilgub.

"Memang untuk mencalonkan gubernur, Partai Golkar tidak membutuhkan koalisi, namun Partai Golkar juga harus realistis melihat hasil survei," katanya. (ANT).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024