Wangiwangi (ANTARA News) - Indonesia Marine and Climate Support (IMACS) membantu meningkatkan kapasitas masyarakat Wakatobi melalui kegiatan pelatihan keterampilan sesuai bidang usaha yang digeluti mereka.

"Masyarakat yang menggeluti bidang usaha perhotelan atau penginapan, dilatih bagaimana mengelola hotel yang profesional, sedangkan nelayan dilatih bagaimana memanfaatkan sumber daya perikanan secara berkelanjutan dan berbagai pelatihan lainnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, La Ode Hajibu di Wangiwangi, Kamis.

Demikian pula dengan masyarakat yang mengembangkan industri kerajinan ekonomi kreatif, kata dia, IMACS melakukan pelatihan tentang bagaimana bisa memproduksi kerajinan yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Sedangkan petani atau nelayan yang mengembangkan budidaya rumput laut, diajari dengan teknik budidaya rumput laut dan penanganan pascapanen yang baik, sehingga nilai jual produksi rumput laut lebih tinggi.

"Pokoknya, IMACS memberi dukungan yang cukup besar bagi masyarakat Wakatobi untuk mengembangkan berbagai kegiatan usaha ekonomi yang bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.

Khusus kegiatan usaha bidang perikanan, termasuk budidaya rumput laut, kata Hajibu, IAMCS tahun 2012 memberikan bantuan pembinaan keterampilan nelayan di 10 wilayah desa wilayah pesisir Wakatobi.

Selain bantuan peningkatan keterampilan, para nelayan di 10 desa pesisir tersebut juga diberikan bantuan dana pemberdayaan usaha ekonomi produktif.

"Setiap desa, diberikan dana pemberdayaan kegiatan usaha ekonomi produktif sebesar Rp300 juta yang dikelola melalui kelompok nelayan," katanya.

Menurut Hajibu, IMACS juga akan memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi nelayan miskin Wakatobi itu selama lima tahun berturut-turut dengan nilai rata-rata setiap tahun sebesar Rp3 miliar.

"IMACS memberikan perhatian besar kepada masyarakat Wakatobi karena ingin melindungi keragaman biota laut terutama keragaman terumbu karang yang ada di  perairan daerah kepulauan ini," ujarnya. (ANT).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024