Kendari (ANTARA News) - Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Al Jufri mengatakan, terkait masalah musibah kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak Bogor beberapa hari lalu, Kementerian Sosial hanya bisa membantu evakuasi korban.
"Kementerian Sosial tidak punya anggaran untuk memberi santunan kepada keluarga korban, akan tetapi untuk membantu evakuasi itu kita sudah lakukan sejak beberapa hari lalu," kata Mensos kepada wartawan, usai memberi kuliah umum di Kampus Unilaki Unaaha, Selasa.
Menurut Mensos, kepedulian pihak Kemensos hingga saat ini, selain menurunkan tim taruna siaga bencana sebanyak 50 orang yang bertugas bersama Tim SAR untuk membantu melakukan evakuasi korban, juga telah mendirikan dapur umum di dua titik lokasi yang ditentukan pemerintah setempat.
"Selain menurunkan tim Tagana, mendirikan dapur umum, juga terakhir ini kami telah mengirim 500 orang yang bertugas membantu kegiatan evakuasi dan bentuk kegiatan sosial lainnya," kata Al Jufri.
Ia mengatakan, pada prinsipnya Kemensos akan menyiapkan bantuan logistik untuk relawan dan petugas yang melakukan evakuasi. Bantuan logistik yang akan diberikan kepada relawan berupa bahan makanan, peralatan dapur umum, dan bantuan lainnya.
"Tentu kita hanya terfokus untuk memberikan bantuan berupa logistik yang kita sebar ke beberapa titik evakuasi korban," kata Mensos.
Di sela-sela kunjungannya kerja selama dua hari (15-16 Mei 2012) ke Sultra, Mensos juga telah menyerahkan bantuan kepada puluhan kelompok usaha bersama (Kube) serta memberikan bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH) yang meliputi 105 rumah di Kota Kendari dengan dana Rp1,050 miliar dan 56 rumah dengan nilai Rp560 juta di Kabupaten Konawe.
"Yang pasti bahwa Kemensos tahun 2012 ini mengalokasi bantuan dana dekonsentarsi senilai Rp9 miliar lebih untuk berbagai usaha sosial kemasyarakatan," ujarnya. (ANT).
"Kementerian Sosial tidak punya anggaran untuk memberi santunan kepada keluarga korban, akan tetapi untuk membantu evakuasi itu kita sudah lakukan sejak beberapa hari lalu," kata Mensos kepada wartawan, usai memberi kuliah umum di Kampus Unilaki Unaaha, Selasa.
Menurut Mensos, kepedulian pihak Kemensos hingga saat ini, selain menurunkan tim taruna siaga bencana sebanyak 50 orang yang bertugas bersama Tim SAR untuk membantu melakukan evakuasi korban, juga telah mendirikan dapur umum di dua titik lokasi yang ditentukan pemerintah setempat.
"Selain menurunkan tim Tagana, mendirikan dapur umum, juga terakhir ini kami telah mengirim 500 orang yang bertugas membantu kegiatan evakuasi dan bentuk kegiatan sosial lainnya," kata Al Jufri.
Ia mengatakan, pada prinsipnya Kemensos akan menyiapkan bantuan logistik untuk relawan dan petugas yang melakukan evakuasi. Bantuan logistik yang akan diberikan kepada relawan berupa bahan makanan, peralatan dapur umum, dan bantuan lainnya.
"Tentu kita hanya terfokus untuk memberikan bantuan berupa logistik yang kita sebar ke beberapa titik evakuasi korban," kata Mensos.
Di sela-sela kunjungannya kerja selama dua hari (15-16 Mei 2012) ke Sultra, Mensos juga telah menyerahkan bantuan kepada puluhan kelompok usaha bersama (Kube) serta memberikan bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH) yang meliputi 105 rumah di Kota Kendari dengan dana Rp1,050 miliar dan 56 rumah dengan nilai Rp560 juta di Kabupaten Konawe.
"Yang pasti bahwa Kemensos tahun 2012 ini mengalokasi bantuan dana dekonsentarsi senilai Rp9 miliar lebih untuk berbagai usaha sosial kemasyarakatan," ujarnya. (ANT).