Raha
(ANTARA News) - Atraksi terjung payung yang peragakan oleh 20 penerjun
ikut mewarnai kemeriahan puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-48
Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), diselenggarakan di Kota Raha,
Jumat.
Ke-20 penerbang yang dilepas pada ketinggian 6.000 kaki tersebut, membawa 12 bendera kabupaten/kota yang ada di Sultra, kemudian bendera Sultra, bendera TNI/Polri dan bendera Bahteramas.
Ribuan masyarakat Muna bersama peserta upacara sangat antusias dan terhibur menyaksikan atraksi tersebut, dengan manuver yang diperagakan penerjun di udara dalam kondisi cuaca yang cerah.
Warga Muna, La Ode Ramli, mengatakan, peristiwa itu adalah sesuatu yang langka terjadi di Kabupaten Muna, bahkan ini pertama kali menyaksikan terjun payung secara langsung.
"Selama ini kami hanya menyaksikan terjun payung seperti itu melalui layar televisi. Tetapi hari ini, kami bisa menyaksikan para penerjun payung itu melayang-layang di atas kota kami," ujarnya.
Anggota DPRD Sultra, Slamet Riadi yang ikut menyaksikan atraksi tersebut mengatakan, kalau kegiatan atraksi seperti itu merupakan sesuatu yang langka di Sultra.
"Saya melihat warga sangat terhibur dengan atraksi ini. Bukan hanya warga yang terhibur, seluruh pejabat daerah yang hadir dalam upacara HUT Sultara kali ini merasa terhibur dengan atraksi itu," katanya.
Sebelumnya, warga Kota Raha dan peserta upacara disuguhkan tontonan atraksi empat pesawat sukhoi yang bermanuver di udara dengan kelihaian pilot pesawat buatan Rusia tersebut.
Atraksi mendebarkan sukhoi itu disaksikan gubernur dan seluruh bupati wali/kota serta pejabat dan masyakatar Sultra yang hadir dalam upacara HUT Sultra itu.
Selesai upacara, atraksi terjun payung dan manuver pesawat temput Sukhoi tersebut, Kota Raha, kondisi cuaca tiba-tiba berubah dengan kondisi hujan. (Ant).
Ke-20 penerbang yang dilepas pada ketinggian 6.000 kaki tersebut, membawa 12 bendera kabupaten/kota yang ada di Sultra, kemudian bendera Sultra, bendera TNI/Polri dan bendera Bahteramas.
Ribuan masyarakat Muna bersama peserta upacara sangat antusias dan terhibur menyaksikan atraksi tersebut, dengan manuver yang diperagakan penerjun di udara dalam kondisi cuaca yang cerah.
Warga Muna, La Ode Ramli, mengatakan, peristiwa itu adalah sesuatu yang langka terjadi di Kabupaten Muna, bahkan ini pertama kali menyaksikan terjun payung secara langsung.
"Selama ini kami hanya menyaksikan terjun payung seperti itu melalui layar televisi. Tetapi hari ini, kami bisa menyaksikan para penerjun payung itu melayang-layang di atas kota kami," ujarnya.
Anggota DPRD Sultra, Slamet Riadi yang ikut menyaksikan atraksi tersebut mengatakan, kalau kegiatan atraksi seperti itu merupakan sesuatu yang langka di Sultra.
"Saya melihat warga sangat terhibur dengan atraksi ini. Bukan hanya warga yang terhibur, seluruh pejabat daerah yang hadir dalam upacara HUT Sultara kali ini merasa terhibur dengan atraksi itu," katanya.
Sebelumnya, warga Kota Raha dan peserta upacara disuguhkan tontonan atraksi empat pesawat sukhoi yang bermanuver di udara dengan kelihaian pilot pesawat buatan Rusia tersebut.
Atraksi mendebarkan sukhoi itu disaksikan gubernur dan seluruh bupati wali/kota serta pejabat dan masyakatar Sultra yang hadir dalam upacara HUT Sultra itu.
Selesai upacara, atraksi terjun payung dan manuver pesawat temput Sukhoi tersebut, Kota Raha, kondisi cuaca tiba-tiba berubah dengan kondisi hujan. (Ant).