Kendari (ANTARA News) - Ratusan warga komplek perumahan di Kota Kendari Sulawesi Tenggara masih khawatir terjadinya banjir.

"Terus terang, bila hujan turun seperti saat ini, kami dan warga di Komplek Perumahan BTN Griya BNI dan BTN Lepo-Lepo Indah selalu cemas dan waspada. Jangan-jangan banjir kiriman datang lagi," kata Ketua RT 02/RW 01 Kelurahan Wundudupo Kecamatan Baruga Kota Kendari, Syahrir di Kendari, Minggu.

Menurut Syahrir, kawasan dua komplek perumahan di tengah kota itu, kerab banjir walau hujan hanya setengah jam saja. Kawasan ini berada pada daerah kerendahan.

Pada pertengahan Februari 2012, dua komplek perumahan ini dilanda banjir kiriman. Warga setempat saat ini kaget karena banjir tiba setelah hujan sudah berhenti.

Sedikitnya 100 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian antara 50 cm hingga ada yang mencapai satu meter.

Meski banjir saat ini tak menelan korban jiwa, namun kerugian yang diderita warga mencapai puluhan juta karena barang-barang dalam rumah mereka tak bisa diselamatkan lagi akibat derasnya hujan.

Menurut Syahrir, penyebab lain seringya terjadi banjir di komplek perumahan itu setelah dibangunnya rumah toko (ruko) di bilangan jalan by pass. Saluran air tertutup karena bangunan itu lebih tinggi pondasi bangunan ketimbang di komplek perumahan yang lebih dulu dibangun.

Camat Baruga Amir Hasan pada keterangan terpisah mengakui, ada beberapa kawasan perumahan di wilayaahnya sering dilanda banjir dikala hujan hanya beberapa menit saja.

Namun demikian, kata dia, pada hasil musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kelurahan dan kecamatan sudah menempatkan program prioritas pada anggaran 2012 untuk beberapa saluran drainase yang harus dibangun secepatnya.

"Dari empat kelurahan di Kecamatan Baruga (Lepo-Lepo, Wundudopi, Baruga dan Watubangga), Kelurahan Wundudopiu yang memang terparah jika terjadi hujan," katanya.(Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024