Kendari (ANTARA News) - Dua bakal calon Gubernur Sulawesi Tenggara saat ini merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setempat.
Ketua DPD PDIP Sultra, Hugua di Kendari, Rabu mengatakan, kedua bakal calon gubernur yang intensif mendekati PDIP adalah mantan Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida.
"Kedua bakal calon tersebut, setiap saat intensif melakukan komunikasi dengan partai kami, berharap bisa menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik menuju Pemilihan Gubernur Sultra yang akan di gelar akhir tahun ini," kata Hugua yang merupakan Bupati Kabupaten Wakatobi ini.
Ia mengatakan, meskipun bakal calon tersebut sudah intensif melakukan pendekatan, namun hingga saat ini belum bisa menetukan secara sepihak siapa yang akan diusung pada pilgub Sultra karena partai memiliki mekanisme dalam penetapan calon.
"Siapapun kami akan beri peluang untuk menggunakan partai kami menuju pilgub Sultra. Saat ini belum ada kecenderungan partai untuk mendukung siapa," katanya.
Menurut Hugua, idealnya partai tetap akan memberikan prioritas kepada kader partai untuk diusung, asalkan didukung oleh elektabilitas atau tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kader tersebut.
"Tetapi kalau kader yang ingin diusung kemudian tidak memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai dasar pencalonan, maka hal itu tidak akan dipaksakan kepada kader, dan akan memberikan peluang kepada tokoh luar kader untuk menggunakan pintu PDIP Sultra," ujarnya.
Hugua menyadari bahwa jumlah kursi PDIP di DPRD SUltra hanya dua kursi dan belum mencukupi untuk mengusung calon sendiri sehingga mutlak berkoalisi dengan partai lain agar bisa mencukupi tujuh kursi.
"Dengan pertimbangan tersebut, kami harus realistis dan tahu diri bahwa kalau kader kita tidak ada yang bisa memiliki elektabilitas tinggi, maka kami akan mendukung calon yang memiliki potensi untuk menang," katanya.
Sejumlah nama yang sudah mulai melakukan sosialisasi untuk maju pada pilkada Gubernur Sultra di antaranya Nur Alam (Gubernur Sultra), Ali Mazi (mantan gubernur Sultra), Ridwan (mantan bupati Muna), Laode Ida (Wakil Ketua DPD RI), Buhari Matta (bupati Kolaka), Muhammad Endang (Wakil ketua DPRD Sultra), Imran (Bupati Konawe Selatan), Laode Azis, Asmin Buton dan Laode Songko Panatagama.
Sementara calon wakil gubernur Sultra yang santer terdengar adalah Zainal Abidin (Sekda Sultra), Saleh Lasata (Wagub Sultra), Amirul Tamim (Wali Kota Baubau), Laode Djeni Hasmar, Safei Kahar (mantan Bupati Buton), Subhan Tambera (mantan wakil Bupati Bombana) dan Zulkifli Tahir.(Ant).
Ketua DPD PDIP Sultra, Hugua di Kendari, Rabu mengatakan, kedua bakal calon gubernur yang intensif mendekati PDIP adalah mantan Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Ketua DPD RI Laode Ida.
"Kedua bakal calon tersebut, setiap saat intensif melakukan komunikasi dengan partai kami, berharap bisa menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik menuju Pemilihan Gubernur Sultra yang akan di gelar akhir tahun ini," kata Hugua yang merupakan Bupati Kabupaten Wakatobi ini.
Ia mengatakan, meskipun bakal calon tersebut sudah intensif melakukan pendekatan, namun hingga saat ini belum bisa menetukan secara sepihak siapa yang akan diusung pada pilgub Sultra karena partai memiliki mekanisme dalam penetapan calon.
"Siapapun kami akan beri peluang untuk menggunakan partai kami menuju pilgub Sultra. Saat ini belum ada kecenderungan partai untuk mendukung siapa," katanya.
Menurut Hugua, idealnya partai tetap akan memberikan prioritas kepada kader partai untuk diusung, asalkan didukung oleh elektabilitas atau tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kader tersebut.
"Tetapi kalau kader yang ingin diusung kemudian tidak memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai dasar pencalonan, maka hal itu tidak akan dipaksakan kepada kader, dan akan memberikan peluang kepada tokoh luar kader untuk menggunakan pintu PDIP Sultra," ujarnya.
Hugua menyadari bahwa jumlah kursi PDIP di DPRD SUltra hanya dua kursi dan belum mencukupi untuk mengusung calon sendiri sehingga mutlak berkoalisi dengan partai lain agar bisa mencukupi tujuh kursi.
"Dengan pertimbangan tersebut, kami harus realistis dan tahu diri bahwa kalau kader kita tidak ada yang bisa memiliki elektabilitas tinggi, maka kami akan mendukung calon yang memiliki potensi untuk menang," katanya.
Sejumlah nama yang sudah mulai melakukan sosialisasi untuk maju pada pilkada Gubernur Sultra di antaranya Nur Alam (Gubernur Sultra), Ali Mazi (mantan gubernur Sultra), Ridwan (mantan bupati Muna), Laode Ida (Wakil Ketua DPD RI), Buhari Matta (bupati Kolaka), Muhammad Endang (Wakil ketua DPRD Sultra), Imran (Bupati Konawe Selatan), Laode Azis, Asmin Buton dan Laode Songko Panatagama.
Sementara calon wakil gubernur Sultra yang santer terdengar adalah Zainal Abidin (Sekda Sultra), Saleh Lasata (Wagub Sultra), Amirul Tamim (Wali Kota Baubau), Laode Djeni Hasmar, Safei Kahar (mantan Bupati Buton), Subhan Tambera (mantan wakil Bupati Bombana) dan Zulkifli Tahir.(Ant).