Kolaka (ANTARA News) - Panitia khusus (Pansus) DPRD pertambangan blok Lapapao akan memanggil pimpinan PT. Ceria Nugraha Indotama (Cerindo) sebagai pemenang lelang wilayah pertambangan yang berada Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (sultra).

"Undangan pemanggilan pimpinan PT. Cerindo untuk melakukan dengar pendapat dengan pansus pertambangan terkait masalah blok Lapapao akan dilaksanakan Sabtu (25/2)," kata Ketua pansus Tambang DPRD, Taufik di Kolaka, Jumat.

Menurut dia, masyarakat yang berada di Kecamatan Wolo pada dasarnya menerima kehadiran PT.Cerindo untuk mengelola tambang yang ada di blok Lapapao namun ada persyaratan yang diminta oleh masyarakat untuk dipenuhi.

"Masyarakat di sana hanya mau berkomunikasi langsung dengan pihak PT.Cerindo untuk mendengarkan seperti apa konsep pertambangan serta pemberdayaan masyarakat sekitar," kata Politisi PBB itu.

Taufik juga menjelaskan hasil kunjungan lapangan yang dilakukan oleh Pansus, di Wolo beberapa masyarakat yang kontra dengan kehadiran PT.Cerindo sebenarnya mendukung adanya investor yang akan melakukan penambangan di sana.

"Bahkan mereka memberikan konsep kepada pansus untuk dipelajari tentang kesejahteraan masyarakat yang nantinya pihak PT. Cerindo melaksanakan konsep itu," ujarnya.

Taufik menambahkan semua aspirasi dari masyarakat di Kecamatan Wolo sudah ditampung oleh pansus untuk bisa dibuatkan rekomendasi ke Pemerintah Daerah.

"Makanya pansus akan memanggil pimpinan PT. Cerindo untuk menyampaikan aspirasi ini," ujarnya.    

Seperti yang disampaikan tokoh masyarakat Wolo, Ustadz Kasim dan Kepala Desa Ponre yang tidak mempermasalahkan kehadiran PT.Cerindo untuk menambang di wilayah itu karena CSR sebesar Rp2 miliar yang akan diberikan kepada enam desa untuk dikelola sendiri untuk pemerataan kesejahteraan masyarakat penerima dampak.

PT. Cerindo saat ini di Desa Ponre, telah membuka jalan produksi untuk melakukan pengeboran sampel, kata Kades Ponre, Awaluddin.

Ia juga  mengajak Pansus melakukan 'kross cek' dari desa ke desa untuk menanyakan langsung pada masyarakat berapa banyak yang sepakat dan berapa banyak yang tidak.

Sementara itu, mewakili forum masyarakat, Ihwan Kadir meminta pada PT.Cerindo melalui pansus untuk memaparkan 'grand desing' penambangan di blok Lapapao termasuk konsep pabrik seperti apa yang akan dibangun.

"Kami tidak tolak PT. Cerindo, tapi kami minta dilibatkan dalam pembuatan konsep di blok Lapapao dan kami minta kesepakatan dengan desa-desa itu direvisi karena tidak mewakili aspirasi masyarakat keseluruhan," katanya.

Senada dengan Ihwan, perwakilan masyarakat lainnya, Herman, Anhar dan Tamir, pada dasarnya menerima keberadaan PT. Cerindo sebagai pemenang tender untuk mengolah blok Lapapao.

"Asalkan syarat yang diajukan masyarakat dipenuhi dan jangan ada aktivitas sebelum ada kesepakatan dengan masyarakat," terang Anhar.(Ant).

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024