Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) merancang kebijakan penyediaan dana insentif khusus bagi tenaga guru yang bertugas di wilayah terpencil.
"Penyediaan dana insentif khusus ini sebagai tambahan penghasilan guru yang diharapkan dapat menutupi biaya operasional mereka di wilayah terpencil," kata Ketua DPRD Konawe Utara, Rauf di Kendari, Minggu.
Mengenai besaran dana insentif guru itu, ia mengatakan, masih dalam pengkajian yang cermat, sehingga tidak menimbulkan diskriminasi bagi pegawai lainnya yang juga bertugas di wilayah terpencil.
"Yang bertugas di wilayah terpencil itu bukan hanya guru, tapi juga petugas medis, sehingga cukup beralasan kalau mereka (petugas medis-red) menuntut perlakuan yang sama," katanya.
Pemerintah memahami bahwa salah satu sebab sehingga guru selalu menghindari wilayah terpencil karena kesejahteraan yang tidak sebanding dengan kondisi wilayan tugas mereka.
Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama DPRD setempat sedang mengkaji permasalahan tersebut untuk membuat kebijakan yang memberikan bantuan insentif bagi guru di wilayah terpencil.
"Tantangan guru yang mengajar di wilayah daratan dan dekat pinggiran kota berbeda dengan bagi mereka yang mengajar di wilayah pesisir, sehingga wajar kalau ada perhatian khusus dari pemerintah dan DPRD," kata Rauf.
Menurut dia, upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini masih menghadapi permasalahan belum meratanya pendistribusian guru di berbagai tingkatan pendidikan, bahkan ada kecenderungan guru menumpuk di pinggiran kota.
Padahal, kata dia, guru idealnya menanamkan kesadaran yang tinggi untuk mengaplikasikan sikap kesediaan ditugaskan di mana pun sebagaimana diikrarkan saat bermohon menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"PNS sebagai abdi negara tidak ada prinsip suka atau tidak suka, tetapi harus tulus menjalankan tugas. Apa lagi wilayah Konawe Utara tidak sesulit atau tertinggal dibandingkan dengan beberapa daerah di Indonesia," katanya.
Data Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Konawe Utara mencatat guru PNS yang tersebar pada berbagai tingkat pendidikan sebanyak 3.870 orang dan guru non PNS 1.256 orang.(Ant).
"Penyediaan dana insentif khusus ini sebagai tambahan penghasilan guru yang diharapkan dapat menutupi biaya operasional mereka di wilayah terpencil," kata Ketua DPRD Konawe Utara, Rauf di Kendari, Minggu.
Mengenai besaran dana insentif guru itu, ia mengatakan, masih dalam pengkajian yang cermat, sehingga tidak menimbulkan diskriminasi bagi pegawai lainnya yang juga bertugas di wilayah terpencil.
"Yang bertugas di wilayah terpencil itu bukan hanya guru, tapi juga petugas medis, sehingga cukup beralasan kalau mereka (petugas medis-red) menuntut perlakuan yang sama," katanya.
Pemerintah memahami bahwa salah satu sebab sehingga guru selalu menghindari wilayah terpencil karena kesejahteraan yang tidak sebanding dengan kondisi wilayan tugas mereka.
Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama DPRD setempat sedang mengkaji permasalahan tersebut untuk membuat kebijakan yang memberikan bantuan insentif bagi guru di wilayah terpencil.
"Tantangan guru yang mengajar di wilayah daratan dan dekat pinggiran kota berbeda dengan bagi mereka yang mengajar di wilayah pesisir, sehingga wajar kalau ada perhatian khusus dari pemerintah dan DPRD," kata Rauf.
Menurut dia, upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini masih menghadapi permasalahan belum meratanya pendistribusian guru di berbagai tingkatan pendidikan, bahkan ada kecenderungan guru menumpuk di pinggiran kota.
Padahal, kata dia, guru idealnya menanamkan kesadaran yang tinggi untuk mengaplikasikan sikap kesediaan ditugaskan di mana pun sebagaimana diikrarkan saat bermohon menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"PNS sebagai abdi negara tidak ada prinsip suka atau tidak suka, tetapi harus tulus menjalankan tugas. Apa lagi wilayah Konawe Utara tidak sesulit atau tertinggal dibandingkan dengan beberapa daerah di Indonesia," katanya.
Data Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Konawe Utara mencatat guru PNS yang tersebar pada berbagai tingkat pendidikan sebanyak 3.870 orang dan guru non PNS 1.256 orang.(Ant).