Kendari, 5/1 (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencoret alokasi anggaran dalam rancangan APBD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2012 mengenai bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di Universitas Sultan Agung (Unisula) Semarang, Jawa Tengah.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra, Muhammad Endang di Kendari Kamis mengatakan, hasil konsultasi pihak DPRD Sultra dengan pihak Kemendagri baru-baru ini tidak menyetujui anggaraan untuk bantuan beasiswa sebesar Rp3,8 miliar kepada 1.000 mahasiswa yang kini dan akan kuliah di Unisula itu.
"Kemendagri tidak menyetujui bantuan dana tersebut karena alasan wilayah administrasi provinsi yang berbeda antara pemberi bantuan dan lembaga penerima bantuan," kata Endang.
Pihak Kemendagri, kata Endang, bantuan seperti itu hanya bisa diberikan kepada lembaga di dalam wilayah administrasi provinsi pemberi bantuan, misalnya Universitas Haluoleo Kendari dan universitas lainnya yang ada di Sultra.
"Yang menjadi masalah, sudah ada sekitar 500 mahasiswa asal Sultra yang kuliah di Unisula, dan rencananya akan dibiayai melalui bantuan dana beasiswa itu, tapi dengan dihilangkan anggaran bantuan itu, sehingga perlu dipikirkan bagaimana solusi untuk membantu mahasiswa yang telah belajar di Unisula saat ini," ujarnya.
Endang mengatakan, saat ini antara pihak eksekutif dan legislatif Sultra sedang menyusun format mengenai upaya untuk membantu mahasiswa yang sudah terlanjur terdaftar di Unisula.
"Saya ingin usulkan agar dana itu diberikan langsung dari pemerintah provinsi Sultra ke individu karena dana tersebut juga sifatnya bantuan beasiswa langsung kepada mahasiswa," katanya.
"Sejujurnya DPRD Sultra sangat mendukung program beasiswa 1.000 mahasiswa kepada Unisula, tetapi kenyataannya Kemendagri melarang hal itu, sehingga kita harus mencari dan menyusun formula baru tentang cara membantu mahasiswa itu," ujarnyanya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sultra telah menjalin kerja sama dengan pihak Unisula untuk membantu beasiswa kepada 1.000 mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Jawah Tengah itu melalui program "Sultra Cerdasku" yang bersumber dana dari APBD 2012.(Ant).
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra, Muhammad Endang di Kendari Kamis mengatakan, hasil konsultasi pihak DPRD Sultra dengan pihak Kemendagri baru-baru ini tidak menyetujui anggaraan untuk bantuan beasiswa sebesar Rp3,8 miliar kepada 1.000 mahasiswa yang kini dan akan kuliah di Unisula itu.
"Kemendagri tidak menyetujui bantuan dana tersebut karena alasan wilayah administrasi provinsi yang berbeda antara pemberi bantuan dan lembaga penerima bantuan," kata Endang.
Pihak Kemendagri, kata Endang, bantuan seperti itu hanya bisa diberikan kepada lembaga di dalam wilayah administrasi provinsi pemberi bantuan, misalnya Universitas Haluoleo Kendari dan universitas lainnya yang ada di Sultra.
"Yang menjadi masalah, sudah ada sekitar 500 mahasiswa asal Sultra yang kuliah di Unisula, dan rencananya akan dibiayai melalui bantuan dana beasiswa itu, tapi dengan dihilangkan anggaran bantuan itu, sehingga perlu dipikirkan bagaimana solusi untuk membantu mahasiswa yang telah belajar di Unisula saat ini," ujarnya.
Endang mengatakan, saat ini antara pihak eksekutif dan legislatif Sultra sedang menyusun format mengenai upaya untuk membantu mahasiswa yang sudah terlanjur terdaftar di Unisula.
"Saya ingin usulkan agar dana itu diberikan langsung dari pemerintah provinsi Sultra ke individu karena dana tersebut juga sifatnya bantuan beasiswa langsung kepada mahasiswa," katanya.
"Sejujurnya DPRD Sultra sangat mendukung program beasiswa 1.000 mahasiswa kepada Unisula, tetapi kenyataannya Kemendagri melarang hal itu, sehingga kita harus mencari dan menyusun formula baru tentang cara membantu mahasiswa itu," ujarnyanya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sultra telah menjalin kerja sama dengan pihak Unisula untuk membantu beasiswa kepada 1.000 mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Jawah Tengah itu melalui program "Sultra Cerdasku" yang bersumber dana dari APBD 2012.(Ant).