Palu  (ANTARA News) - Kepala Polres Palu AKBP Ahmad Ramadhan mengatakan, bom rakitan aktif yang ditemukan di depan pasar daging babi di Jalan Sulawesi, Kecamatan Palu Selatan, Senin pagi, diidentifikasi mirip dengan bom yang sering ditemukan di Kabupaten Poso.

"Bom rakitan di Palu hampir serupa dengan bom pipa yang sering ditemukan di Kabupaten Poso," kata Kapolres Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Palu.

Menurut Kapolres, saat didisposal oleh tim penjinak bom Brimob Polda Sulteng, bom rakitan itu berisi material terdiri dari "black powder", kabel, baterai, dan pecahan pipa.

Dalam bom rakitan itu, kata Kapolres, baterai dan kabel sebagai kekuatannya atau "power" dan juga menggunakan "relay" sebagai penghubung dan pemutus arus.

Kapolres belum berani berspekulasi saat disinggung mengenai dari kelompok mana perakit bom rakitan tersebut.

"Meski mirip dengan bom pipa di Poso, tetapi pelakunya belum kita ketahui, apakah pemain lama atau tidak," kata mantan Kapolres Tolitoli, Sulteng itu.

Polisi masih menghimpun data dan memeriksa keterangan dari sejumlah saksi di lokasi penemuan bom rakitan aktif tersebut untuk mengungkap pelakunya.

Polda Sulteng memastikan benda mencurigakan yang ditemukan di depan pasar daging babi di Jalan Sulawesi, Senin pagi adalah bom rakitan.

Sebelumnya, Kepala Satuan Brimob Polda Sulteng Kombes Pol Ahmad Subarkah mengatakan, kepastian bahwa benda itu adalah bom rakitan diperoleh setelah tim penjinak bom Brimob Polda Sulteng berhasil didisposal (dijinakkan) dan memeriksanya dengan seksama.

"Bom rakitannya hanya satu buah dan berdaya ledak rendah," kata orang pertama di Satuan Brimob Polda Sulteng itu.

Barang mencurigakan itu pertama kali ditemukan pada Senin pagi tadi sekitar pukul 05.30 WITA oleh warga yang kebetulan melintas di jalan itu.

Bom rakitan itu ditemukan di depan pasar daging babi yang berdampingan dengan Gereja Bethany Palu dan berdekatan dengan tiga gereja lainnya.

Ia mengatakan, saat ditemukan, bom rakitan itu berbentuk seperti gelas, memiliki rangkaian kabel dan baterai serta terlihat ada lilitan lakban.

Warga yang melihat benda mencurigakan itu kemudian segera melaporkannya ke pos pengamanan gereja tidak jauh dari lokasi tersebut.

Tanpa menunggu lama, anggota yang berada di pos penjagaan gereja segera melaporkan hal itu ke Kapolres Palu dan diteruskan ke markas Satuan Brimob Polda Sulteng.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, lokasi penemuan benda mencurigakan itu diberi garis polisi sedangkan Jalan Sulawesi ditutup sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain.

Polisi meminta warga untuk menjauh dari lokasi penemuan benda itu.

Sekitar pukul 07.40 WITA, tim Gegana berhasil mengamankan benda mencurigakan itu lalu dibawa ke Markas Brimob Polda Sulteng untuk dijinakkan.

Pasar daging babi itu pernah dibom pada Sabtu 31 Desember 2005 itu dan menyebabkan delapan warga tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

Selain pasar daging babi, Jalan Sulawesi, Kelurahan Lolu Utara, Palu Selatan itu terdapat sedikitnya tujuh buah gereja.

Kasus ledakan bom ini terungkap setelah polisi menangkap tersangka Abdul Muis sedangkan tersangka lain yakni Icang tewas dalam operasi kepolisian di Poso, Januari 2007.  (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024