Kendari (ANTARA News) - Penyaluran bahan bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sudah melebihi dari kuota yang ditetapkan 81.542 kiloliter.

Sales Refresentative Pertamina Wilayah Sultra, Daniel di Kendari, Jumat mengatakan, penyaluran solar bersubsidi sudah kelebihan tiga persen dari kuota 2011.

"Kita bisa perkirakan, penyaluran BBM jenis solar bersibsidi di Sultra hingga akhir tahun bisa mencapai angka 83.500 kilo liter," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan masalah ini kepada Pemerintah Provinsi Sultra dan Pemprov Sultra tampaknya sudah memahami, juga telah mengusulkan tambahan kuota kepada Pemerintah Pusat.

"Penyaluran BBM jenis solar tahun ini ke SPBU mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Bayangkan saja, tahun ini kami salurkan sebanyak 700 kiloliter per minggu kepada SPBU, sedangkan tahun lalu hanya 400 kiloliter per minggu," kata Daniel.

Menurutnya, jumlah BBM solar yang disalurkan itu sudah cukup besar karena peningkatannya mendekati 100 persen dari tahun lalu, tetapi antrean belum juga bisa teratasi.

"Kami juga heran, kenapa antrean ini belum bisa teratasi. Padahal penambahan kendaraan di daerah ini belum tentu sebanding dengan persentase peningkatan tambahan kuota BBM solar tahun ini," ujarnya.

Daniel berharap, kuota BBM bersubsidi ini tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk kegiatan industri karena untuk kegiatan industri harus menggunakan BBM nonsubsidi.

Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi dari Pertamina Pusat, berapa besar kuota BBM bersubsidi untuk wilayah Sultra.

"Kemungkinan jumlah kouta secara nasional BBM bersubsidi sudah ada, yang belum jelas saat ini adalah pembagian kuota masing-masing provinsi, semoga kuota Sultra bisa bertambah dari tahun 2011," pungkasnya. (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024