Wangi-wangi (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, akan membangun pasar kuliner di Wangi-wangi.
"Pendirian pasar kuliner ini sebagai upaya menjawab keluhan para wisatawan mancanegara dan nusantara yang agak kesulitan mendapatkan menu makanan khas Wakatobi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi Tawakal di Wangi-Wangi, Kamis.
Ia belum merinci nilai bangunan pasar yang akan menjadi pusat kuliner di Wakatobi tersebut, karena anggarannya masih dibahas melalui APBD 2012 Kabupaten Wakatobi.
"Angka pasti anggaran pembangunan pasar kuliner itu belum jelas, namun yang pasti pasar itu akan dibangun lebih representatif dan higienis," katanya.
Menurut dia, pasar kuliner pertama di Wakatobi tersebut akan diprioritaskan untuk pedagang yang menjual makanan khas tradisional Wakatobi seperti `kasuami pepe` (ubi parut yang dikukus), umbi-umbian atau ikan panggang dan menu lainnya.
"Selain menjual makanan yang siap saji, di pasar kuliner tersebut juga akan menjajakan makanan yang bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan ketika kembali ke daerah asal masing-masing," katanya.
Menurut dia, jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara yang berkunjung di Wakatobi saat ini sudah mencapai 15.000 hingga 20.000 orang per tahun.
"Wisatawan paling banyak yang berkunjung ke Wakatobi berasal dari Inggris, Belanda, Swiss, dan Amerika. Sedangkan wisatawan Australia dan negara Asia lainnya masih kurang," katanya.
Selain membangun pasar kuliner, Dinas Pariwisata juga akan berupaya mengembangkan kerajinan seperti kain tenun, kerang mutiara dan produk kerajinan lainnya yang diharapkan menjadi cenderamata bagi wisatawan saat kembali ke daerah asal.
"Dalam mengembangkan usaha kerajinan itu kami bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan," katanya.
Menurut dia, agar kerajinan yang dihasilkan para perajin memiliki kualitas dan bernilai jual tinggi, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap para perajin, terutama dalam keterampilan membuat corak.
"Pengembangan kerajinan dan pasar kuliner ini untuk mendukung pengembangan pariwisata Wakatobi. Kami harapkan dengan pasar kuliner nanti pengunjung di Wakatobi tidak kesulitan lagi mendapatkan makanan dan kerajinan khas Wakatobi," katanya. (Ant).
"Pendirian pasar kuliner ini sebagai upaya menjawab keluhan para wisatawan mancanegara dan nusantara yang agak kesulitan mendapatkan menu makanan khas Wakatobi," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wakatobi Tawakal di Wangi-Wangi, Kamis.
Ia belum merinci nilai bangunan pasar yang akan menjadi pusat kuliner di Wakatobi tersebut, karena anggarannya masih dibahas melalui APBD 2012 Kabupaten Wakatobi.
"Angka pasti anggaran pembangunan pasar kuliner itu belum jelas, namun yang pasti pasar itu akan dibangun lebih representatif dan higienis," katanya.
Menurut dia, pasar kuliner pertama di Wakatobi tersebut akan diprioritaskan untuk pedagang yang menjual makanan khas tradisional Wakatobi seperti `kasuami pepe` (ubi parut yang dikukus), umbi-umbian atau ikan panggang dan menu lainnya.
"Selain menjual makanan yang siap saji, di pasar kuliner tersebut juga akan menjajakan makanan yang bisa menjadi oleh-oleh bagi wisatawan ketika kembali ke daerah asal masing-masing," katanya.
Menurut dia, jumlah wisatawan mancanegara maupun nusantara yang berkunjung di Wakatobi saat ini sudah mencapai 15.000 hingga 20.000 orang per tahun.
"Wisatawan paling banyak yang berkunjung ke Wakatobi berasal dari Inggris, Belanda, Swiss, dan Amerika. Sedangkan wisatawan Australia dan negara Asia lainnya masih kurang," katanya.
Selain membangun pasar kuliner, Dinas Pariwisata juga akan berupaya mengembangkan kerajinan seperti kain tenun, kerang mutiara dan produk kerajinan lainnya yang diharapkan menjadi cenderamata bagi wisatawan saat kembali ke daerah asal.
"Dalam mengembangkan usaha kerajinan itu kami bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan," katanya.
Menurut dia, agar kerajinan yang dihasilkan para perajin memiliki kualitas dan bernilai jual tinggi, pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap para perajin, terutama dalam keterampilan membuat corak.
"Pengembangan kerajinan dan pasar kuliner ini untuk mendukung pengembangan pariwisata Wakatobi. Kami harapkan dengan pasar kuliner nanti pengunjung di Wakatobi tidak kesulitan lagi mendapatkan makanan dan kerajinan khas Wakatobi," katanya. (Ant).