Palu (ANTARA News) - Camat Kulawi, Palu, Suarta mengatakan, lokasi untuk relokasi permukiman baru korban banjir di Kulawi, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah adalah areal kebun masyarakat.
"Calon lokasi untuk relokasi tiga dusun di Desa Bolapapu yang porak-poranda akibat diterjang banjir bandang pada Sabtu (3/12) itu sudah ada, tapi belum dibebaskan pemerintah," katanya, Kamis.
Ia mengatakan, lokasi tersebut terletak di wilayah Dusun Namo, masih dalam wilayah Kecamatan Kulawi.
Hanya saja, kata camat, calon lokasi untuk permukiman baru tersebut masih merupakan kebun masyarakat.
Karena itu, harus dibicarakan bersama dengan pemilik lahan. "Kalau pemiliknya tidak keberatan areal mereka dijadikan lokasi permukiman penduduk, maka tentu proses pemindahan warga korban banjir akan segera dilakukan," katanya.
Namun jika pemilik lahan tidak mengijinkan, maka pemerintah kecamatan akan mencari lahan lain, dan itu memerlukan waktu cukup lama.
"Tidak seperti membalikan telapak tangan, tetapi memerlukan waktu panjang," katanya.
Guna kepentingan tersebut, Camat Suarta mengatakan dalam waktu dekat ini akan mengadakan pertemuan dengan kepala desa, dan dusun serta masyarakat pemilik kebun.
Ia mengatakan dalam pekan ini juga pertemuan dimaksud akan digelar.
"Mudah-mudahan saja pemilik kebun tidak keberatan sehingga proses pembangunan rumah bagi korban banjir bandang di Desa Bolapapu secepatnya direalisasi," katanya.
Banjir bandang yang meluluhtantahkan permukiman penduduk di tiga dusun yaitu Pangana I, Pangana II, dan Tamurai di Desa Bolapapi telah mengakibatkan sebanyak 147 warga kehilangan tempat tinggal.
Selain tempat tinggal harta benda, termasuk kebun kakao, kopi, dan sawah tertimbun meterial tanah batu-batuan dan pepohonan besar.
Kini warga korban banjir pengungsi sementara di rumah-rumah keluarga, dan masyarakat di sekitar Desa Bolapapu. (Ant)
"Calon lokasi untuk relokasi tiga dusun di Desa Bolapapu yang porak-poranda akibat diterjang banjir bandang pada Sabtu (3/12) itu sudah ada, tapi belum dibebaskan pemerintah," katanya, Kamis.
Ia mengatakan, lokasi tersebut terletak di wilayah Dusun Namo, masih dalam wilayah Kecamatan Kulawi.
Hanya saja, kata camat, calon lokasi untuk permukiman baru tersebut masih merupakan kebun masyarakat.
Karena itu, harus dibicarakan bersama dengan pemilik lahan. "Kalau pemiliknya tidak keberatan areal mereka dijadikan lokasi permukiman penduduk, maka tentu proses pemindahan warga korban banjir akan segera dilakukan," katanya.
Namun jika pemilik lahan tidak mengijinkan, maka pemerintah kecamatan akan mencari lahan lain, dan itu memerlukan waktu cukup lama.
"Tidak seperti membalikan telapak tangan, tetapi memerlukan waktu panjang," katanya.
Guna kepentingan tersebut, Camat Suarta mengatakan dalam waktu dekat ini akan mengadakan pertemuan dengan kepala desa, dan dusun serta masyarakat pemilik kebun.
Ia mengatakan dalam pekan ini juga pertemuan dimaksud akan digelar.
"Mudah-mudahan saja pemilik kebun tidak keberatan sehingga proses pembangunan rumah bagi korban banjir bandang di Desa Bolapapu secepatnya direalisasi," katanya.
Banjir bandang yang meluluhtantahkan permukiman penduduk di tiga dusun yaitu Pangana I, Pangana II, dan Tamurai di Desa Bolapapi telah mengakibatkan sebanyak 147 warga kehilangan tempat tinggal.
Selain tempat tinggal harta benda, termasuk kebun kakao, kopi, dan sawah tertimbun meterial tanah batu-batuan dan pepohonan besar.
Kini warga korban banjir pengungsi sementara di rumah-rumah keluarga, dan masyarakat di sekitar Desa Bolapapu. (Ant)