Kendari (ANTARA News) - Tim pedayung spesialis perahu naga (dragon boat) menjalani latihan terpusat di stadion dayung yang ada di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mewujudkan tekad merebut tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012.

Pelatih tim dayung Sultra Herman Harun di Kendari, Selasa mengatakan Sultra memiliki potensi atlet handal spesialis perahu naga untuk memperkuat tim prakualifikasi.

Stadion dayung Kabupaten Muna dapat dicapai melalui transportasi laut menggunakan kapal cepat dengan lama pelayaran sekitar empat jam.

"Tim perahu naga Sultra tidak takabur melenggang merebut tiket PON XVIII tetapi belajar dari pengalaman masa lalu bahwa kemampuan atlet lebih unggul dari daerah lain," kata Herman pelatih spesialis canoing.

Hal itu didasarkan pada bakat alam atlet Sultra yang berlatar belakang sebagai nelayan sehingga ketahanan fisik meyakinkan.

Sedangkan, teknik dan strategi lomba menjadi tanggungjawab pelatih untuk melakukan pembenahan sehingga terjadi perpaduan yang matang antara fisik dan taktik.

Secara terpisah Sekretaris PODSI Sultra Arifin L Godo mengatakan tim atlet rowing menjalani latihan di stadion Teluk Kendari.

Sultra tidak kesulitan stok atlet, bahkan terjadi perpaduan sempurna antara atlet senior, atlet lapis satu, lapis dua dan lapis ketiga menyusul keputusan pengurus besar PODSI tentang batas minimum peserta prakualifikasi dan PON XVIII kelahiran 1984.

Artinya, sederet atlet berpengalaman yang masih memiliki kemampuan fisik dan teknik dapat membela daerahnya masing-masing.

Atlet dayung Sultra Ali Darta mengatakan peluang Sultra merebut tiket PON cukup terbuka tetapi tidak semudah yang dibayangkan karena persiapan latihan menghadapi prakualifikasi PON yang akan digelar di Karawang, Jawa Barat 12 Desember 2011 tidak berjalan optimal.

"Hanya keberuntungan untuk merebut tiket PON karena hingga saat ini tidak ada latihan terpusat. Sementara atlet daerah lain sudah berlatih sejak satu tahun lalu," kata Ali Darta. (Ant).

Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2025