Manado,   (ANTARA News) - Hingga saat ini jarak pandang penerbangan di Bandara Sam Ratulangi masih normal, meskipun kadang cuaca sering berubah-ubah.

"Memasuki musim hujan sejak bulan November 2011, belum berpengaruh terhadap jarak pandang penerbangan. Saat ini masih normal," kata Kepala Stasiun Penerbangan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Utara, Ahmad Mudjahidin, di Manado, Senin.

Dia mengatakan, kondisi jarak pandang yang terjadi saat ini masih di atas delapan kilometer hingga sembilan kilometer. Dengan jarak pandang seperti ini, pesawat tidak akan mengalami kesulitan saat melakukan pendaratan.

Dikatakan Ahmad, Stasiun Penerbangan seperti biasanya akan menyajikan informasi dan dijadikan sebagai sebuah prosedur sebelum merencanakan penerbangan, rencana penerbangan sampai kondisi cuaca di daerah yang dituju.

"Pada dasarnya kami siap dengan informasi cuaca sehingga dapat mendukung kemudahan aktivitas penerbangan," katanya.

Informasi yang disajikan khusus untuk penerbangan, kata dia, diinformasikan setiap setengah jam. Informasi cuaca "take off" dan "landing", diputuskan setelah ada informasi cuaca. Jika terjadi cuaca buruk, sepuluh menit kemudian kembali akan diinformasikan dalam bentuk "special information".

"Memang agak spesifik informasi cuaca untuk penerbangan. Kita memang pernah mengalami cuaca buruk, namun tidak belangsung lama. Beberapa menit kemudian sudah bisa melakukan penerbangan atau mendarat setelah ada informasi cuaca," katanya.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, BMKG Provinsi Sulawesi Utara, Agatha Mayasari mengatakan, untuk aktivitas penerbangan belum terpengaruh karena kecepatan tiupan angin masih di bawah normal.

Angin di ketinggian 3.000 kaki, jelas dia, akan bertiup  dari arah timur ke selatan dengan kecepatan sekitar lima kilometer per jam sampai 25 kilometer per jam. Sedangkan angin permukaan yang bertiup dari arah utara menuju timur kecepatannnya diperkirakan sekitar 15-20 kilometer per jam.

"Rata-rata belum membahayakan aktivitas penerbangan dan pelayaran karena angin masih bertiup normal," katanya.  (Ant)

          

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024