Ternate,    (ANTARA News) - Angka penderita diabetes (penyakit gula) di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), saat ini tercatat 19,7 persen atau 40 ribu orang lebih dari jumlah penduduk di Ternate, merupakan tertinggi di Indonesia.

"Dari persentase itu artinya dalam setiap 100 orang warga Kota Ternate 10 orang diantaranya menderita diabetes," kata Ketua Persatuan Diabetes Kota Ternate, dr Taha Albaar di Ternate, Kamis.

Tingginya persentase penderita diabetes di Kota Ternate disebabkan gaya hidup masyarakat kurang baik, terutama dalam pengaturan pola makan serta factor keturunan.

Ia mengatakan, untuk mengatasi meningkatnya penderita diabetes di Kota Ternate, pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk terus melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai hal-hal yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari penyakit itu.

Menurut Taha, gaya hidup dan pola makan tidak teratur juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya para penderita diabetes, sehingga pihaknya intensifkan berbagai upaya, salah satunya meminta agar penderita diabetes menjaga gaya hidup dan pola makan.

Khusus bagi para penderita penyakit diabetes Persatuan Diabetes Kota Ternate bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat terus melakukan perawatan gratis bagi penderita yang sudah dalam kategori kritis.

Dukungan dari Pemkot Ternate mengenai penanganan penyakit diabetes ini sangat besar, terutama dalam bentuk dana dan petugas medis untuk melakukan sosialisasi dan pengobatan terhadap penderita diabetes, katanya.

Selain itu, kata Taha, pihaknya saat ini membuka kerjasama dengan berbagai pihak untuk membantu berbagai kegiatan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan para penderita diabetes khususnya.

Sehingga, para penderita diabetes di Ternate bisa menjaga makan sesuai dengan jumlah, jenis jadwal yang telah diatur oleh dokter atau ahli gizi.

"Saya harapkan agar para penderita diabetes untuk mengurangi makanan gorengan dengan mengkonsumsi makanan rebus atau dipanggang, untuk menghindari makanan tinggi kolesterol," ujarnya. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024