Manado, (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mengatakan bahwa hingga pekan ke-empat Oktober 2011 sebanyak 8.590 balita di daerah tersebut telah mendapat imunisasi polio dan campak.
"Sebanyak 8.590 atau 21,66 persen dari 39.657 balita usia 0-59 bulan yang menjadi sasaran imunisasi polio dan campak di Kota Manado telah mendapatkan imunisasi," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Manado Joy Zeekon di Manado, Rabu.
Zeekeon mengatakan, imunisasi campak untuk balita usia 9-59 bulan yang dijadikan sasaran sebanyak 33.707 balita dengan capaian 6.846 balita atau sekitar 20,31 persen.
"Tetapi data masih bisa berubah, dan diperkirakan pada Kamis (27/10) seluruh data dari Puskesmas di Manado akan masuk sehingga kami bisa memastikan jumlah balita yang mendapatkan imunisasi polio dan campak di Manado sesuai dengan program nasional ini. Data ini masih bisa berubah hingga 18 November," kata Zeekeon.
Zeekeon mengatakan dibandingkan kabupaten dan kota lain di Sulut, Manado adalah yang paling tinggi estimasi sasaran, walaupun dari segi capaian belum mencapai setengahnya, namun dipastikan hingga berakhirnya bulan imunisasi nasional ini, maka semua balita sasaran akan mendapatkan pelayanan imunisasi.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado dari Fraksi Partai Demokrat Jeane Rumimpunu mengatakan pekan imunisasi ini harus disukseskan, sebab tujuannya adalah membebaskan Indonesia dari ancaman polio dan campak.
"Pemerintah harus bisa mensosialisasikan hal ini dan semua warga Manado harus mematuhinya, karena yang akan merasakan dampaknya adalah masyarakat sendiri, yang tidak akan terserang penyakit berbahaya ini," kata Rumimpunu.
Kader kesehatan dari Kecamatan Tuminting Mercy Manaida mengatakan untuk kelurahan Karangria, mereka memberikan pelayanan kepada semua balita yang terdaftar, sehingga tidak ada lagi yang akan terancam polio atau campak.
"Kami pun mengimbau dan mengajak semua ibu yang memiliki anak balita, untuk datang ke Posyandu, sehingga bisa dilayani dan program membebaskan Indonesia dari campak dan polio bisa tercapai," kata Mercy.
Mercy juga mengatakan sebelum pelaksanaan imunisasi tersebut, mereka sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama para ibu, agar mereka mau datang ke Posyandu supaya anaknya bisa diberikan imunisasi tersebut. (Ant)
"Sebanyak 8.590 atau 21,66 persen dari 39.657 balita usia 0-59 bulan yang menjadi sasaran imunisasi polio dan campak di Kota Manado telah mendapatkan imunisasi," kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Manado Joy Zeekon di Manado, Rabu.
Zeekeon mengatakan, imunisasi campak untuk balita usia 9-59 bulan yang dijadikan sasaran sebanyak 33.707 balita dengan capaian 6.846 balita atau sekitar 20,31 persen.
"Tetapi data masih bisa berubah, dan diperkirakan pada Kamis (27/10) seluruh data dari Puskesmas di Manado akan masuk sehingga kami bisa memastikan jumlah balita yang mendapatkan imunisasi polio dan campak di Manado sesuai dengan program nasional ini. Data ini masih bisa berubah hingga 18 November," kata Zeekeon.
Zeekeon mengatakan dibandingkan kabupaten dan kota lain di Sulut, Manado adalah yang paling tinggi estimasi sasaran, walaupun dari segi capaian belum mencapai setengahnya, namun dipastikan hingga berakhirnya bulan imunisasi nasional ini, maka semua balita sasaran akan mendapatkan pelayanan imunisasi.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado dari Fraksi Partai Demokrat Jeane Rumimpunu mengatakan pekan imunisasi ini harus disukseskan, sebab tujuannya adalah membebaskan Indonesia dari ancaman polio dan campak.
"Pemerintah harus bisa mensosialisasikan hal ini dan semua warga Manado harus mematuhinya, karena yang akan merasakan dampaknya adalah masyarakat sendiri, yang tidak akan terserang penyakit berbahaya ini," kata Rumimpunu.
Kader kesehatan dari Kecamatan Tuminting Mercy Manaida mengatakan untuk kelurahan Karangria, mereka memberikan pelayanan kepada semua balita yang terdaftar, sehingga tidak ada lagi yang akan terancam polio atau campak.
"Kami pun mengimbau dan mengajak semua ibu yang memiliki anak balita, untuk datang ke Posyandu, sehingga bisa dilayani dan program membebaskan Indonesia dari campak dan polio bisa tercapai," kata Mercy.
Mercy juga mengatakan sebelum pelaksanaan imunisasi tersebut, mereka sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama para ibu, agar mereka mau datang ke Posyandu supaya anaknya bisa diberikan imunisasi tersebut. (Ant)