Kendari (ANTARA News) - Aksi unjukrasa kelompok mahasiswa di beberapa ruas jalan mewarnai kunjungan kerja Wakil Presiden RI Boediono yang akan membuka pameran teknologi tepat guna Nasional ke-13 di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu.
Pantauan ANTARA elemen mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar aksi di perempatan Wua-wua, mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari menggelar aksi di pertigaan jalan masuk kampus dan sebagian berunjukrasa di poros jalan depan kampus tersebut.
Massa mahasiswa Unsultra yang mengenakan seragam almamater warna merah menyampaikan aspirasi sambil berjalan kaki menuju lokasi pembukaan pameran Teknologi Tepat Guna dibawah pengawalan aparat keamanan.
Mengantisipasi oknum-oknum penyusup yang tidak bertanggungjawab maka mahasiswa yang mengkritisi kebijakan pemberantasan korupsi yang terkesan "setengah hati" membatasi diri dengan tali kemudian memanfaatkan sisi kiri jalan.
Sedangkan kelompok massa yang membawa panji Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyampaikan aspirasi secara terpisah di pertigaan jalan masuk kampus Universitas Haluloleo dan sebagian berunjukrasa di jalan poros depan kampus.
Dalam pernyataan sikap yang ditanda tangani Ketua Umum HMI Cabang Kendari La Asri meminta pemerintah mencabut berbagai undang undang yang berbau neoliberal yakni UU nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal asing dan UU nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba.
Mereka juga mengungkit pengusutan suntikan dana ke Bank Century yang tidak kunjung tuntas.
Kelompok massa yang tersebar di beberapa titik bermaksud menyampaikan aspirasi secara langsung ke Wapres RI di lokasi pameran teknologi tempat guna di lokasi eks MTQ Nasional Kendari namun dihadang aparat keamanan.
Koordinator mahasiswa Unsultra, Sugis Lande dalam orasinya mengatakan, mahasiswa Sultra menolak kedatangan pemimpin negeri ini.
"Saat keduanya mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden berjanji memberantas korupsi dan menyejahterakan masyarakat namun kenyataannya korupsi semakin merajalela," teriak Sugil.
Oleh karena itu, pemerintah harus berkosentrasi penuh menangani berbagai masalah bangsa sehingga citra dan kewibawaan berbagai lembaga pemerintah dapat terbangun kembali.
"Yang harus dilakukan pemerintah bukannya berkunjung ke daerah-daerah menghadiri acara seremoni yang hanya menguras energi dan keuangan negara, melainkan berupaya keras mencari penyelesaian berbagai masalah bangsa," katanya.
Pantauan sekitar lokasi penyelenggaraan pameran teknologi tepat guna Nasional di lokasi eks MTQ Nasional dijaga ketat aparat keamanan dari unsur TNI, Kepolisian serta melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja. (Ant).
Pantauan ANTARA elemen mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar aksi di perempatan Wua-wua, mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari menggelar aksi di pertigaan jalan masuk kampus dan sebagian berunjukrasa di poros jalan depan kampus tersebut.
Massa mahasiswa Unsultra yang mengenakan seragam almamater warna merah menyampaikan aspirasi sambil berjalan kaki menuju lokasi pembukaan pameran Teknologi Tepat Guna dibawah pengawalan aparat keamanan.
Mengantisipasi oknum-oknum penyusup yang tidak bertanggungjawab maka mahasiswa yang mengkritisi kebijakan pemberantasan korupsi yang terkesan "setengah hati" membatasi diri dengan tali kemudian memanfaatkan sisi kiri jalan.
Sedangkan kelompok massa yang membawa panji Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyampaikan aspirasi secara terpisah di pertigaan jalan masuk kampus Universitas Haluloleo dan sebagian berunjukrasa di jalan poros depan kampus.
Dalam pernyataan sikap yang ditanda tangani Ketua Umum HMI Cabang Kendari La Asri meminta pemerintah mencabut berbagai undang undang yang berbau neoliberal yakni UU nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal asing dan UU nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba.
Mereka juga mengungkit pengusutan suntikan dana ke Bank Century yang tidak kunjung tuntas.
Kelompok massa yang tersebar di beberapa titik bermaksud menyampaikan aspirasi secara langsung ke Wapres RI di lokasi pameran teknologi tempat guna di lokasi eks MTQ Nasional Kendari namun dihadang aparat keamanan.
Koordinator mahasiswa Unsultra, Sugis Lande dalam orasinya mengatakan, mahasiswa Sultra menolak kedatangan pemimpin negeri ini.
"Saat keduanya mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden berjanji memberantas korupsi dan menyejahterakan masyarakat namun kenyataannya korupsi semakin merajalela," teriak Sugil.
Oleh karena itu, pemerintah harus berkosentrasi penuh menangani berbagai masalah bangsa sehingga citra dan kewibawaan berbagai lembaga pemerintah dapat terbangun kembali.
"Yang harus dilakukan pemerintah bukannya berkunjung ke daerah-daerah menghadiri acara seremoni yang hanya menguras energi dan keuangan negara, melainkan berupaya keras mencari penyelesaian berbagai masalah bangsa," katanya.
Pantauan sekitar lokasi penyelenggaraan pameran teknologi tepat guna Nasional di lokasi eks MTQ Nasional dijaga ketat aparat keamanan dari unsur TNI, Kepolisian serta melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja. (Ant).