Bantaeng, Sulsel,   (ANTARA News) - Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengatakan, kehadiran Brigade Siaga Bencana (BSB) 113 di Bantaerng merupakan inovasi Pemda yang diilhami program Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang menghadirkan Program Kesehatan Gratis.

"Kami hanya menerjemahkan Program Kesehatan Gratis dari Pemprov," katanya menjawab pertanyaan ketika menerima Lembaha Swadaya Masyarakat (LSM) dari Thailand di rumah jabatan Bupati Bantaeng, Kamis.

Menurut Bupati, program tersebut sangat bagus dan sesuai dengan sasaran pembangunan millennium (MDGs/Millennium Development Goals) tentang bagaimana kita sehat.

Karena itu, Bupati menyambut baik kehadiran NGO dari Thailand yang memberi perhatian terhadap kehadiran BSB dan Bumdes di daerah ini.

Kehadiran lembaga non pemerintah dari Thailand memberi semangat untuk membenahi kelemahan yang masih ada.

"Kami terus berupaya mendekatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, meski masih dalam proses mencari bentuk yang ideal," tambahnya.

Ia berharap masukan dari kunjungan ini, agar pembenahan dapat dilakukan untuk kesempurnaan program ini.

"Yang pasti kehadiran BSB sudah memberi rasa aman masyarakat dalam 24 jam tanpa bayaran sebab di negara maju layanan kesehatan gratis berbasis asuransi, sementara kita mendirikan BSB atas azas kemanusiaan yang anggarannya dialokasikan dari APBD," urainya.

Khusus Bumdes, Bupati Bantaeng mengatakan, didasari pemikiran untuk mencoba mengubah pola fikir masyarakat yang selama ini hanya berorientasi produksi.

"Melalui Bumdes kami mengajak masyarakat memikirkan pemasarannya atau menjadi entrepreneur. Indikatornya, bila selama ini menggunakan rentenir, maka kini petani sudah bisa menabung karena sudah memiliki jaringan pasar," ucapnya.

"Melalui Bumdes, petani kini tak hanya pandai menanam tapi juga sudah memikirkan kualitas agar laku di pasaran," tambah Bupati Nurdin Abdullah.

Bupati Bantaeng mengakui, dari 46 Bumdes yang ada, mengalami dinamika sendiri-sendiri, namun diharapkan dalam 2-3 tahun ke depan sudah bisa tumbuh dan membangun jaringan dimana-mana.

Khusus mengantisipasi kemungkinan terjadinya hukum pasar antara produksi dan harga, Pemda juga telah menghadirkan system resi gudang (SRG).

Lembaga ini menyerap produksi pada saat harga jatuh. Karena itu, bila SRG kosong, maka indikasinya harga stabil. Pada saat harga jatuh, SRG mengeluarkan sertifikat kepada pemilik barang yang dapat dicairkan di BRI yang menjadi lembaga pendukung SRG.

Dengan potensi tiga klaster yang dimiliki kabupaten berjuluk Butta Toa, semua potensi wilayah dimaksimalkan. Kini Bantaeng mengalami pertumbuhan yang signifikan karena berada di atas rata-rata.

Pertumbuhan ekonomi daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar ini mencapai 8,16 persen dengan tingkat pendapatan yang meningkat dengan tingkat kematian ibu dan bayi nihil. (Ant)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024