Kolaka (ANTARA) - Tim SAR gabungan dari Basarnas Kolaka dan Emergency Response Group (ERG) PT Antam serta dibantu oleh masyarakat melakukan penyelaman ke lokasi karamnya kapal "Windu Karsa" menemukan satu korban lagi sehingga menjadi 10 orang.
Penemuan korban berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan Tim SAR gabungan sekitar pukul 17.15 Wita di perairan Lambasina tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal itu.
Kepala operasional Basarnar sultra, Jafar Henaulu di Kolaka, Senin malam mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi di lokasi karamnya kapal KMP Windu Karsa di perairan Lambasina.
Belum diketahui identitas nama korban itu, namun usianya diperkirakan antara 20-25 tahun.
Sebelumnya, sembilan korban yang di antaranya telah meninggal dan sudah diambil keluarganya yakni, Musnira (21), Bustam (50), Takbir (23), Hj Naisah (35), Ifa (9) dan tiga orang satu keluarga yakni Hj Lina (45), Anwar (24) dan Manda (20) dan satu diantara sembilan itu juga tidak diketahui identitasnya.
Sebelumnya dua korban meninggal ditemukan tim SAR saat melakukan evakuasi pertama namun kini bertambah tujuh sehingga secara keseluruhan menjadi sembilan orang," kata Ketua Tim SAR Kolaka Budi Raharja.
Tim penyelam menemukan korban di dalam salah satu ruangan penumpang kapal dan segera diapungkan dengan menggunakan life jaket (baju pelampung) dan langsung dievakuasi oleh tim rescue gabungan, Katanya.
Menurutnya, saat ditemukan korban tersebut tim SAR tidak menemukan kartu indentitas yang ditemukan hanya uang senilai Rp300 ribu serta kunci motor di dalam saku celana korban.
"Untuk itu kami akan buat berita acara penemuan korban tersebut dan diserahkan ke pihak kepolisian," ungkapnya.
Adapun ciri-ciri korban tersebut, kata Jafar, yakni dengan menggunakan baju dan celana panjang hitam.
Data yang dihimpun dari posko evakuasi Polres Kolaka, korban KMP Windu Karsa yang meninggal sebanyak 10 orang.
Sementara kanit identifikasi Polres Kolaka, Brigadir Sudarman mengatakan, korban terakhir bernama Rahim (24) berasal dari Kabupaten Buton Utara, korban sudah diambil oleh keluarga yang ada di Kolaka. (Ant).
Penemuan korban berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan Tim SAR gabungan sekitar pukul 17.15 Wita di perairan Lambasina tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal itu.
Kepala operasional Basarnar sultra, Jafar Henaulu di Kolaka, Senin malam mengatakan, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi di lokasi karamnya kapal KMP Windu Karsa di perairan Lambasina.
Belum diketahui identitas nama korban itu, namun usianya diperkirakan antara 20-25 tahun.
Sebelumnya, sembilan korban yang di antaranya telah meninggal dan sudah diambil keluarganya yakni, Musnira (21), Bustam (50), Takbir (23), Hj Naisah (35), Ifa (9) dan tiga orang satu keluarga yakni Hj Lina (45), Anwar (24) dan Manda (20) dan satu diantara sembilan itu juga tidak diketahui identitasnya.
Sebelumnya dua korban meninggal ditemukan tim SAR saat melakukan evakuasi pertama namun kini bertambah tujuh sehingga secara keseluruhan menjadi sembilan orang," kata Ketua Tim SAR Kolaka Budi Raharja.
Tim penyelam menemukan korban di dalam salah satu ruangan penumpang kapal dan segera diapungkan dengan menggunakan life jaket (baju pelampung) dan langsung dievakuasi oleh tim rescue gabungan, Katanya.
Menurutnya, saat ditemukan korban tersebut tim SAR tidak menemukan kartu indentitas yang ditemukan hanya uang senilai Rp300 ribu serta kunci motor di dalam saku celana korban.
"Untuk itu kami akan buat berita acara penemuan korban tersebut dan diserahkan ke pihak kepolisian," ungkapnya.
Adapun ciri-ciri korban tersebut, kata Jafar, yakni dengan menggunakan baju dan celana panjang hitam.
Data yang dihimpun dari posko evakuasi Polres Kolaka, korban KMP Windu Karsa yang meninggal sebanyak 10 orang.
Sementara kanit identifikasi Polres Kolaka, Brigadir Sudarman mengatakan, korban terakhir bernama Rahim (24) berasal dari Kabupaten Buton Utara, korban sudah diambil oleh keluarga yang ada di Kolaka. (Ant).