Kendari (ANTARA News) - Sejumlah toko penjualan perhiasan emas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak ramai pembeli, meskipun harga emas selama bulan Suci Ramadhan 1432 hijriah tahun 2011 umumnya naik.

Pantauan ANTARA di pusat penjualan dan perajin emas di Kota Lama, Kendari, Senin, dari belasan penjual emas itu tampak dipadati warga untuk membeli dan sekaligus ada yang melakukan tukar tambah pembelian emas perhiasan.

Ny Leni, salah seorang pemilik toko perhiasan emas di Kota Lama, mengatakan, selama bulan Agustus 2011 permintaan warga tidak hanya dari masyarakat di Kota Kendari dan warga kabupaten lain di Sultra, tetapi ada yang datang dari luar provinsi seperti Makassar, bahkan dari Pulau Jawa.

Menurut dia, banyaknya konsumen yang datang dari luar daerah Sultra yang membeli perhiasan emas di Kota Kendari, karena mereka tahu bahwa kualitas emas di wilayah itu tidak diragukan dan jika mereka akan jual pada suatu saat harganya tidak merosot.

"Yang pasti bahwa sejak dulu hingga sekarang, banyak warga dari luar Sultra yang memang senang membeli perhiasan emas ketimbang harus membeli di daerahnya sendiri," kata Ny Maemuna, salah seorang warga Kota Kendari yang kebetulan berada di salah satu toko perhiasan emas.

Harga jual emas yang kini ditawarkan para konsumen berkisar antara Rp540.000 hingga Rp560.000 per gram untuk emas 23 karat. Sementara emas perhiasan 22 karat dijual antara Rp430.000- Rp450.000 per gram.

Tingginya harga emas, kata Leni, selain faktor dimana menguatnya nilai dolar terhadap mata uang di Indonesia, di sisi lain tingkat keunikan dari model dan sentuhan para perajin emas cukup bagus sehingga dapat memuaskan para konsumen.

Naiknya harga emas perhiasan itu hingga Rp500 ribu lebih adalah baru pertama dalam sejarah penjualan emas di Kota Kendari.

Pada tahun lalu, harga emas perhiasan hanya berkisar antara Rp450.000-Rp464.000 per gram, namun saat ini naik cukup signifikan hingga antara 10-12 pesen," katanya. (Ant)

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024