Kendari (ANTARA News) - Pernikahan massal bawah laut di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, akan menjadi agenda tetap setiap tahunnya dan digelar setiap Agustus.

"Pernikahan massal bawah laut ini, sudah kami tetapkan jadi agenda tahunan dan akan digelar pada bulan Agustus," kata Bupati Wakatobi, Hugua, melalui telepon dari Wangi-wangi, Ibukota Kabupaten Wakatobi, Jum`at.

Bupati Hugua mengaku pihaknya menjadikan pernikahan massal bawah laut agenda tahunan itu, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Wakatobi menarik minat para wisatawan, terutama turis mancanegara.

Selain itu, katanya, juga untuk menumbuhkan rasa cinta alam bawah laut kepada masyarakat terutama generasi muda bangsa.

"Wilayah Negara Kesatuan RI, lebih besar laut daripada daratannya, sehingga sudah sepatutnya masyarakat bangsa ini mencitai laut," katanya.

Apalagi, kata Hugua, wilayah Wakatobi yang merupakan bagian dari NKRI, yang terletak tepat berada di pusat jantung segi tiga terumbu karang dunia, memiliki keragaman terumbu karang paling tinggi.

Selain itu alam bawah laut Wakatobi menawarkan keindahan alam bawah laut sangat fantastis dan menakjubkan karena dihuni tidak kurang dari 942 jenis ikan dan biota laut serta 750 jenis terumbu karang.

"Perpaduan ekosistem terumbu karang dan berbagai jenis ikan serta biota laut itu, membuat alam bawah laut Wakatobi benar-benar seperti surga nyata," katanya.

Makanya, lanjut Hugua, sudah sepantasnya generasi muda bangsa terutama para pemuda Wakatobi, mencintai alam bawah laut sebagai karunia Tuhan yang tak ternilai itu.

"Melalui kegiatan tahunan pernikahan massal bawah laut, kita harapkan generasi muda bangsa ke depan akan lebih mencintai laut yang menyimpan berbagai potensi sumber daya kelautan itu," katanya.

Sebelumnya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wakatobi, untuk membudayakan pernikahan massal bawah laut pada setiap tahunnya.

"Kalau pernikahan massal bawah laut ini dibudayakan di Wakatobi ini, maka yakinlah daerah ini sebagai tujuan wisata dunia, akan semakin banyak dikunjungi para wisatawan mancanegara maupun domestik," katanya saat melepas para pengantin peserta pernikahan massal bawah laut di Pantai Desa Sombu, Kecamatan Wangi-wangi, Wakatobi, Rabu (24/8) lalu.

Pernikahan massal bawah laut yang digelar dalam rangkaian kegiatan Sail Wakatobi Belitong (SWB) 2011 itu, sebetulnya diikuti 34 pasangan, yang terdiri dari penyelam dalam negeri 29 pasangan dan penyelam manca negara sebanyak lima pasangan.

Namun yang dicatat dalam rekor MURI sebagai rekor dunia, hanya 26 pasangan pengantin karena delapan pasangan lainnya turun setelah ijab kabul 26 pasangan tersebut selesai.

(Ant)

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024