Kendari (ANTARA News) - Puncak arus mudik di Pelabuhan Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan pelabuhan rakyat lainnya diperkirakan terjadi pada H-2 atau dua hari sebelum Lebaran.

Hasil pantauan di pelabuhan kapal cepat di Kota Kendari, Jumat, penumpang yang menggunakan enam unit kapal rute Kendari- Raha - Bauabau mulai terlihat meningkat jumlahnya.

"Memang hampir seluruh kursi yang disediakan masing-masing kapal itu sudah penuh, sehingga penumpang seakan-akan berdesakan saat sedang mau naik ke kapal," kata Arfai, petugas dari Administrasi Pelabuhan (Adpel) Kendari.

Ia mengatakan, sejak H-5 dan H-4 mulai ada peningkatan jumlah arus mudik dengan tujuan Raha dan Kota Baubau, namun semuanya bisa terangkut dengan enam buah kapal yang setiap hari melayani penumpang yakni Super Jet, Sagori dan Cantika Express.

Ia mengatakan, beroperasinya seluruh kapal cepat itu karena arus penumpang sudah meningkat signifikan dan semua kursi di kapal penuh.

"Peningkatan arus mudik ternyata lebih cepat dibanding perkiraan semula. Perkiraan kami sebelumnya bahwa lonjakan arus mudik akan mencapai puncaknya pada 27 Agustus 2011, namun selama beberapa hari ini sudah naik," katanya.

Keterangan dari petugas penyeberangan feri Torobulu-Tampo, H Rusli menyebutkan, arus mudik lebaran yang menggunakan jasa kapal laut masih tergolong normal.

Ia mengatakan, puncak arus kendaraan roda empat dan dua yang akan menyeberang dari dan ke Torobulu (Konawe Selatan) menuju penyeberangan Tampo (Kabupaten Muna) diperkirakan pada H-2 dan H-1 atau tanggal 28-29 Agustus 2011.

Ia mengatakan, peningkatan arus mudik lebaran itu tidak hanya pada kendaran pribadi saja, tetapi juga lebih banyak pada kendaraan dinas (pelat merah).

"Apalagi Lebaran tahun ini, Gubernur Sultra Nur Alam akan malaksanakan sholat Idul Fitri di Kota Raha Kabupaten Muna, sehingga otomatis kendaraan milik pejabat akan lebih awal berangkat ke Kabupaten Muna," kata Rusli. (Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2025