Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota (pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini melakukan sistem "jemput bola" untuk memasarkan Pasar Sentral Kota yang saat ini masih dibangun.
Kepala Bagian Ekonomi Kota Kendari, Anna Susanti, di Kendari, Selasa, mengatakan, pihaknya akan berupaya terus memasarkan pasar yang dibangun pemerintah itu agar laku dijual.
"Saat ini, beberapa staf diutus untuk turun ke lapangan guna mendatangi rumah warga (pedagang) yang akan membeli lods di pasar tersebut," katanya.
Ia mengatakan, hingga sekarang ini, sudah banyak rumah yang didatangi bagi yang berminat untuk membeli lods di pasar itu.
Menurutnya, upaya yang dilakukan itu sangat efektif sebab dengan demikian lods pasar tersebut bisa laku dijual.
"Kemarin itu ada beberapa pemesan yang sudah memabayar uang muka, dimana pembayaran itu setelah staf kami mendatangi pemesan lods tersebut," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya telah mengumpulkan Rp8 miliar lebih pembayaran lods pasar sentral, untuk itu, pihaknya akan terus memasarkan lods di pasar tersebut agar uang yang dikumpulkan bisa mencapai target sebanyak Rp36 miliar.
Menurut Anna Susanti, di dalam pasar tersebut terdapat lods subsidi dan non subsidi yang dipasarkan dengan harga yang berbeda-beda.
Untuk lods subsidi, sebanyak 200 lods belum laku dari 703 unit yang ada, luas lodsnya adalah 2,5 X 3 bujur sangkar, dengan harga per meternya mencapai Rp5 juta.
"Sedangkan untuk lods non subsidi, sebanyak empat unit telah laku dari 329 unit. Harga per meternya sebanyak Rp25 juta," pungkasnya. (Ant).
Kepala Bagian Ekonomi Kota Kendari, Anna Susanti, di Kendari, Selasa, mengatakan, pihaknya akan berupaya terus memasarkan pasar yang dibangun pemerintah itu agar laku dijual.
"Saat ini, beberapa staf diutus untuk turun ke lapangan guna mendatangi rumah warga (pedagang) yang akan membeli lods di pasar tersebut," katanya.
Ia mengatakan, hingga sekarang ini, sudah banyak rumah yang didatangi bagi yang berminat untuk membeli lods di pasar itu.
Menurutnya, upaya yang dilakukan itu sangat efektif sebab dengan demikian lods pasar tersebut bisa laku dijual.
"Kemarin itu ada beberapa pemesan yang sudah memabayar uang muka, dimana pembayaran itu setelah staf kami mendatangi pemesan lods tersebut," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya telah mengumpulkan Rp8 miliar lebih pembayaran lods pasar sentral, untuk itu, pihaknya akan terus memasarkan lods di pasar tersebut agar uang yang dikumpulkan bisa mencapai target sebanyak Rp36 miliar.
Menurut Anna Susanti, di dalam pasar tersebut terdapat lods subsidi dan non subsidi yang dipasarkan dengan harga yang berbeda-beda.
Untuk lods subsidi, sebanyak 200 lods belum laku dari 703 unit yang ada, luas lodsnya adalah 2,5 X 3 bujur sangkar, dengan harga per meternya mencapai Rp5 juta.
"Sedangkan untuk lods non subsidi, sebanyak empat unit telah laku dari 329 unit. Harga per meternya sebanyak Rp25 juta," pungkasnya. (Ant).