Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 10 pasangan pasangan mesum di disejumlah hotel di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terjaring dalam razia penyakit masyarakat yang dilakukan oleh Polresta Kendari dan pemerintah Kota Kendari, Jumat malam.

Ke-10 pasangan mesum tersebut dipergoki di dalam kamar hotel sedang berduaan sementara mereka tidak terikat suami istri, sehingga para petugas menggelandang mereka.

Tim razia ini merupakan gabungan antara Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi (Dinsosnakertrans) Kendari, Satuan polisi Pamong Praja Kendari dan Polresta Kendari yang dipimpin oleh Kepala Dinsosnakertrans Kendari, As`ad.

As`ad mengatakan, razia yangg dimulai dari pukul 22.00 hingga 01.00 WIB itu, dimulai menyisir hotel melati yang ada di kawasan Taman Hiburan Rakyat (THR) yakni Hotel Tahira.

Di hotel tersebut, tim berhasil menjaring tiga pasangan bukan suami istri yang sedang berada dalam kamar hotel dan tidak bisa menunjukkan identitas ikatan suami istri. Pasangan ini kemudian diangkut menggunakan Mobil Satpol PP.

"Razia kemudian dilanjutkan kepada salah satu hotel di Jalan Chairil Anwar yakni Hotel Az Zahra. Di hotel ini, tim kembali menjaring satu pasang di dalam kamar yang tidak bisa menunjukkan identias ikatan suami istri," katanya.

Setelah itu razia kembali dilanjutkan di Jalan Asrama Haji yakni Hotel Himalaya dan di hotel tersebut terjaring tiga pasang tanpa ikatan suami istri berada dalam kamar.

Sasaran terakhir adalah Hotel yang berada di kawasan Jalan Ahmad Yani yakni Hotel Bimo, di dalam hotel itu dijaring tiga pasangan bukan suami istri.

Pasangan yang terjaring tersebut kemudian dibawa ke kantor Wali Kota Kendari untuk didata alamat dan nama mereka, setelah itu diberi pengarahan agar tidak melakukan hal itu lagi terutama selama bulan ramadhan ini. Setelah itu mereka dipersilahkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

As`da, mengatakan, razia yang dilakukan ini bertujuan untuk menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat Kota Kendari, khususnya yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Pasangan yang kita jaring ini kemungkinan hanya pasangan selingkuh atau bahkan ada yang hanya sekedar dibayar oleh hidung belang profesinya sebagai Pekerja Seks komersial (PSK) karena mereka tidak mampu menunjukkan identitas suami istri," katanya.

Ia menjelaskan, sebenarnya mereka sudah membidik beberapa hotel lagi yang tetapi karena keterbatasan personil dan waktu yang ada sehi ga hanya mendatangi empat hotel itu. (Ant).

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024