Wangi-wangi (ANTARA News) - Bupati Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua mengatakan keragaman terumbu karang yang dimiliki perairan laut Wakatobi, merupakan yang tertinggi di seluruh dunia.
"Hasil penelitian dari berbagai lembaga peneliti nasional maupun internasional, telah mengindetifikasi jenis terumbu karang di Wakatobi sebanyak 750 jenis," katanya saat memberi sambutan pada acara Semiloka Bela Negara di Wakatobi, Kamis.
Sedangkan perairan laut Merah di Mesir yang amat sangat kesohor di belahan dunia, hanya memiliki 300 jenis terumbu karang dari 850 jenis terumbu karang dunia.
Itu artinya jelas Hugua, sekitar 90 persen terumbu karang di dunia yang berjumlah 850 jenis itu, ada di perairan laut Wakatobi yang terletak di jantung pusat segi tiga terumbu karang dunia ini.
"Oleh karena keragaman terumbu karang yang cukup tinggi dan sangat indah itu, maka dalam membangun Wakatobi, Pemerintah bersama masyarakat Wakatobi telah menetapkan sebuah visi, yakni terwujudnya surga nyata bawah laut di pusat segi tiga terumbu karang dunia," katanya.
Dengan visi tersebut kata dia, maka pemerintah bersama masyarakat sudah berkomitmen untuk tetap mengaja dan melindungi terumbu karang beragam jenis itu dari berbagai ancaman kerusakan.
"Untuk menjaga, melindungi dan melestarikan terumbu karang di Wakatobi, pemerintah Wakatobi telah membangun laboratorium bawah di Pulau Hoga. Laboratorium tersebut saat ini sudah menjadi pusat penelitian terbesar dan paling aktif di pusat segiti terumbu karang dunia," katanya.
Saat ini ujar Hugua di laboratorium bawah laut di Pulau Hoga tersebut setiap tahun didatangi sekitar 700 sampai 1.000 peneliti.
Selain memiliki keragaman jenis terumbu karang, perairan laut Wakatobi juga dihuni sebanyak 942 jenis ikan.
"Jumlah jenis ikan sebanyak itu, juga merupakan hasil penelitian yang dilakukan lembaga peneliti, Wallacea dari Inggeris," katanya.
Bupati Hugua berharap kekayaan alam bawah laut di perairan laut Wakatobi tersebut, tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Wakatobi, akan tetapi juga menjadi keanggaan bangsa Indonesia, karena Wakatobi merupakan bagian dari NKRI.
"Oleh karena wilayah ini merupakan bagian dari NKRI, maka menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa untuk melindungi dan menjaga kelestrariannya," katanya. (Ant).
"Hasil penelitian dari berbagai lembaga peneliti nasional maupun internasional, telah mengindetifikasi jenis terumbu karang di Wakatobi sebanyak 750 jenis," katanya saat memberi sambutan pada acara Semiloka Bela Negara di Wakatobi, Kamis.
Sedangkan perairan laut Merah di Mesir yang amat sangat kesohor di belahan dunia, hanya memiliki 300 jenis terumbu karang dari 850 jenis terumbu karang dunia.
Itu artinya jelas Hugua, sekitar 90 persen terumbu karang di dunia yang berjumlah 850 jenis itu, ada di perairan laut Wakatobi yang terletak di jantung pusat segi tiga terumbu karang dunia ini.
"Oleh karena keragaman terumbu karang yang cukup tinggi dan sangat indah itu, maka dalam membangun Wakatobi, Pemerintah bersama masyarakat Wakatobi telah menetapkan sebuah visi, yakni terwujudnya surga nyata bawah laut di pusat segi tiga terumbu karang dunia," katanya.
Dengan visi tersebut kata dia, maka pemerintah bersama masyarakat sudah berkomitmen untuk tetap mengaja dan melindungi terumbu karang beragam jenis itu dari berbagai ancaman kerusakan.
"Untuk menjaga, melindungi dan melestarikan terumbu karang di Wakatobi, pemerintah Wakatobi telah membangun laboratorium bawah di Pulau Hoga. Laboratorium tersebut saat ini sudah menjadi pusat penelitian terbesar dan paling aktif di pusat segiti terumbu karang dunia," katanya.
Saat ini ujar Hugua di laboratorium bawah laut di Pulau Hoga tersebut setiap tahun didatangi sekitar 700 sampai 1.000 peneliti.
Selain memiliki keragaman jenis terumbu karang, perairan laut Wakatobi juga dihuni sebanyak 942 jenis ikan.
"Jumlah jenis ikan sebanyak itu, juga merupakan hasil penelitian yang dilakukan lembaga peneliti, Wallacea dari Inggeris," katanya.
Bupati Hugua berharap kekayaan alam bawah laut di perairan laut Wakatobi tersebut, tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Wakatobi, akan tetapi juga menjadi keanggaan bangsa Indonesia, karena Wakatobi merupakan bagian dari NKRI.
"Oleh karena wilayah ini merupakan bagian dari NKRI, maka menjadi tanggung jawab seluruh elemen bangsa untuk melindungi dan menjaga kelestrariannya," katanya. (Ant).