Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam mendukung terselengganya seminar internasional yang diselenggarakan Univeritas Haluoleo (Unhalu) sebagai tuan rumah pada minggu kedua September 2011.

"Masalah keamanan kampus adalah tanggung jawab semua pihak, sehingga bila ada oknum tertentu yang mau mencoba-coba membuat keonaran dan mengatasnamankan kampus maka berhadapan dengan aparat dan dikenakan sanksi tegas sesuai undang-undang," katanya saat menerima Rektor Unhalu, Prof Dr Usman Rianse, di Kantor Gubernur Sultra, Kamis.

Pertemuan Rektor Unhalu dengan Gubernur Sultra, dalam rangka melaporkan kesiapan Unhalu sebagai tuan rumah kegiatan Seminar Internasional dan Workshop "Selebrit University".

Menurut Nur Alam, kegiatan seminar internasional seperti yang akan diselenggarakan itu harus benar-benar didukung oleh semua pihak, apalagi penyelenggaranya adalah lembaga akademisi yang terpercaya di daerah ini.

"Dengan seminar internasional ini banyak hal yang berdampak positif bagi daerah, terutama bagaimna memperkenalkan keragaman budaya Sultra, termasuk hasil kekhasanan berbagai macam makanan tradisional dari daerah," katanya.

Rektor Unhalu, Usman Rianse mengatakan kegiatan seminar internasional terkait vestival kebudayaa itu yang merupakan kerjasama dan dukungan dari lembaga pendikan dunia (UNESCO).

Ia mengatakan dalam rangkaian acara ini, ada beberapa kegiatan yang menarik seperti pemutaran film dukumenter menyangkut berbagai kegiatan khasana budaya, konfrensi tentang tata kelola kehidupan masyarakat Bajo dan pertunjukan seni budada dan hasil kuliner dari selruh peserta kampu di tanah air maupun dari luar negeri.

"Hingga saat ini, sudah ada beberapa negara yang menyatakan akan hadir da;am seminar internasional itu seperti Jepang, Australia, Malaysia dan beberapa negara dari Eropa," katanya.

Menurut Rektor Unhalu, dengan kegiatan seminar internasional itu, Sulawesi Tenggara dengan berbagai keragaman budaya dan makanan khas tradisional dapat "dijual" dipromosikan pada dunia internasional melalui pertemuan forum kampus yang disleenggarakan itu.

"Satu hal yang perlu diingat bahwa dengan seminar internasional ini, setidaknya berbagai keragaman budaya Sultra masuk dalam agenda UNESCO dan PBB," katanya. (Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025