Kendari (ANTARA News) - Transaski penjualan berbagai jenis ikan laut di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selama bulan Suci Ramadhan 1432 Hijriah melonjak cukup tinggi.

Keterangan dari sejumlah penjualan ikan di pasar Sentra Mandonga, Pasar Sentra Kota Kendari, Minggu, menunjukkan, naiknya hara ikan laut segar itu, setelah hasil tangkapan nelayan selama ini memang sangat kurang.

"Selama sepekan terakhir ini, hasil tangkapan nelayan memang sangat berkurang sementara kebutuhan konsumen cukup tinggi," kata Sangkala, pedagang ikan di Pasar Mandonga.

Ia mengatakan, permintaan konsumen akan ikan segar memang cukup tinggi dibandingkan dengan sebelum bulan puasa Ramadhan, sebab nampaknya konsumen lebih banyak membeli ikan ketimbang daging maupun ayam.

Harga ikan segar putih kini mencapai Rp50.000 per ekor (1,5 kilogram) atau naik cukup tinggi dibandingkan sebelumnya, yang harganya hanya berkisar Rp30.000-Rp35.000 per kilogram.

Begitu pula dengan jenis ikan ruma-ruma, lajang, ekor kuning, dan ikan katombong --yang biasanya dijual Rp15.000 per kilogram-- kini naik hingga menjadi Rp25,000-Rp30.000 per kilogram.

"Kebutuhan konsumen untuk mengkonsumsi ikan selama bulan puasa berkisar 30-35 persen," kata Udin, pedagang lain.

Ia mengatakan, biasanya sebelum puasa, para pedagang hanya bisa menjual ikan laut berkisar 50Kg per hari namun selama puasa Ramadhan penjualan mereka bisa naik menjadi 70Kg lebih per hari.

Hanya, masalahnya adalah bahan bakunya, yang kini berkurang, sehingga mempengaruhi kenaikan harga di tingkat konsumen, katanya.

Baik Sangka maupun udin berpendapat kenaikan penjualan ikan laut dalam bulan puasa ini terjadi sebab jenis lauk itu banyak dicari konsumen dan dianggap cocok untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa.

"Menkonsumei ikan laut jauh lebih enak dan aman ketimbang harus membeli daging yang, kolesterolnya cukup tinggi," kata Ny Dian, warga Kelurahan Baruga Kota Kendari. (Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024