Kendari (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Tenggara, Bosman, mengundurkan diri dari jabatannya terhitung sejak 1 Agustus 2011.
Anggota KPU Sulawesi Tenggara (Sultra), Syahrir di Kendari, Selasa, membenarkan pihaknya telah menerima surat pengunduran diri yang ditandatangani Bosman.
Peryantaan pengunduran Bosman tersebut, tertanggal 1 Agustus 2011 dengan alasan atas desakan salah seorang anggota KPU Sultra yang menyatakan sebagai Ketua KPU Sultra tidak mampu membina KPU Kabupaten Buton dalam melaksanakan pilkada.
Pernyataan pengunduran itu pula dilanjutkan dengan surat pengunduran diri sebagai Ketua KPU kepada KPU Pusat di Jakarta tertanggal 1 Agustus 2011 yang ditembuskan kepada anggota KPU Pusat, para anggota KPU Sultra dan kepada Sekretaris KPU Sultra.
"Saya sayangkan dengan pernyataan yang dibuat saudara Bosman, karena seharusnya pernyataan seperti itu disampaikan secara terbuka di depan pleno anggota KPU Sultra," ujar Syahrir yang didampingi oleh rekannya, Eka Suaib.
Menurut Syahrir, kalau memang serius untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua KPU Sultra, seharusnya menjelaskan secara detail dan terbuka di hadapan empat anggota KPU lainnya.
"Jangan seperti alasan yang tertera dalam surat pengunduran itu, yang menyatakan bahwa atas desakan salah seorang anggota KPU Sultra, ini artinya saudara Bosman tidak benar-benar serius ingin mengundurkan diri. Parahnya lagi, setelah ia menyampaikan surat pernyataan mengundurkan diri tidak mau datang di kantor KPU Sultra untuk menjelaskan secara detail alasannya kepada teman-teman KPU lainnya," tuturnya.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah seorang anggota KPU Sultra, Ardin, yang ditugaskan untuk menemui Bosman, maka ia (Bosman) tidak bersedia lagi menarik kembali surat pengunduran dirinya tersebut.
Terkait dengan pengunduran tersebut, maka ke empat anggota KPU Sultra lainnya akan melakukan pleno untuk menentukan atau memilih ketua sementara.
Sementara itu, Bosman, yang dihubungi melalui telepon tidak bisa tersambung. (Ant).
Anggota KPU Sulawesi Tenggara (Sultra), Syahrir di Kendari, Selasa, membenarkan pihaknya telah menerima surat pengunduran diri yang ditandatangani Bosman.
Peryantaan pengunduran Bosman tersebut, tertanggal 1 Agustus 2011 dengan alasan atas desakan salah seorang anggota KPU Sultra yang menyatakan sebagai Ketua KPU Sultra tidak mampu membina KPU Kabupaten Buton dalam melaksanakan pilkada.
Pernyataan pengunduran itu pula dilanjutkan dengan surat pengunduran diri sebagai Ketua KPU kepada KPU Pusat di Jakarta tertanggal 1 Agustus 2011 yang ditembuskan kepada anggota KPU Pusat, para anggota KPU Sultra dan kepada Sekretaris KPU Sultra.
"Saya sayangkan dengan pernyataan yang dibuat saudara Bosman, karena seharusnya pernyataan seperti itu disampaikan secara terbuka di depan pleno anggota KPU Sultra," ujar Syahrir yang didampingi oleh rekannya, Eka Suaib.
Menurut Syahrir, kalau memang serius untuk mengundurkan diri dari jabatan Ketua KPU Sultra, seharusnya menjelaskan secara detail dan terbuka di hadapan empat anggota KPU lainnya.
"Jangan seperti alasan yang tertera dalam surat pengunduran itu, yang menyatakan bahwa atas desakan salah seorang anggota KPU Sultra, ini artinya saudara Bosman tidak benar-benar serius ingin mengundurkan diri. Parahnya lagi, setelah ia menyampaikan surat pernyataan mengundurkan diri tidak mau datang di kantor KPU Sultra untuk menjelaskan secara detail alasannya kepada teman-teman KPU lainnya," tuturnya.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah seorang anggota KPU Sultra, Ardin, yang ditugaskan untuk menemui Bosman, maka ia (Bosman) tidak bersedia lagi menarik kembali surat pengunduran dirinya tersebut.
Terkait dengan pengunduran tersebut, maka ke empat anggota KPU Sultra lainnya akan melakukan pleno untuk menentukan atau memilih ketua sementara.
Sementara itu, Bosman, yang dihubungi melalui telepon tidak bisa tersambung. (Ant).