Manado, Sulut (ANTARA News) - Kredit yang disalurkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), mengalami peningkatan 63 persen Mei tahun ini dibandingkan tahun lalu.
"Realisasi kredit BPR di Sulut terhadap UMKM per Mei 2011 tercatat sebanyak Rp366,24 miliar, naik 63 persen dibandingkan Mei tahun lalu Rp224,74 miliar," kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado, Ramlan Ginting di Manado, Sabtu.
Ramlan mengatakan keseluruhan kredit yang disalurkan BPR yang beroperasi di Sulut semuanya merupakan kredit UMKM karena plafon yang disalurkan di bawah Rp5 miliar.
"Pangsa pasar BPR memang UMKM, dan ternyata bank ini sudah memperlihatkan peran yang cukup dominan terhadap pengembangan sektor riil di masyarakat dengan menyalurkan kredit umumnya kredit mikro di bawah Rp100 juta," kata Ramlan.
BI, kata Ramlan, mengharapkan BPR yang beroperasi di Sulut terus memperlihatkan peran memberdayakan sektor riil, karena ini akan memberi sumbangsih besar terhadap perekonomian daerah.
Kredit produktif BPR terbesar tersalur ke sektor perdagangan, restoran dan hotel yakni mencapai Rp46,22 miliar, disusul kredit jasa-jasa Rp34,14 miliar.
Sementara sektor pertanian, kata Ramlan hingga Mei 2011 tercatat sebesar Rp4,6 miliar, jumlah tersebut perlu digenjot karena hanya bertambah tipis dibanding realisasi tahun lalu Rp4,52 miliar.
"BPR supaya memberi perhatian lebih serius ke sektor pertanian, meskipun prinsip kehati-hatian tetap dikedepankan," kata Ramlan.
Pangsa kredit BPR Sulut masih tetap didominasi kredit konsumtif, hingga Mei 2011 tercatat sebesar Rp277,65 miliar, jumlah tersebut berarti mencapai pangsa 75 persen dibandingkan total kredit.
Sementara itu, kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) kredit BPR meskipun memperlihatkan peningkatan dibandingkan tahun lalu, tetapi tetap berada pada posisi aman, yakni 4,64 persen.
Total kredit bermasalah BPR di Sulut tercatat nominal sebesar Rp16,98 miliar, sebagian besar (52 persen) berasal dari kredit konsumtif. (Ant).
"Realisasi kredit BPR di Sulut terhadap UMKM per Mei 2011 tercatat sebanyak Rp366,24 miliar, naik 63 persen dibandingkan Mei tahun lalu Rp224,74 miliar," kata Pemimpin Bank Indonesia (BI) Manado, Ramlan Ginting di Manado, Sabtu.
Ramlan mengatakan keseluruhan kredit yang disalurkan BPR yang beroperasi di Sulut semuanya merupakan kredit UMKM karena plafon yang disalurkan di bawah Rp5 miliar.
"Pangsa pasar BPR memang UMKM, dan ternyata bank ini sudah memperlihatkan peran yang cukup dominan terhadap pengembangan sektor riil di masyarakat dengan menyalurkan kredit umumnya kredit mikro di bawah Rp100 juta," kata Ramlan.
BI, kata Ramlan, mengharapkan BPR yang beroperasi di Sulut terus memperlihatkan peran memberdayakan sektor riil, karena ini akan memberi sumbangsih besar terhadap perekonomian daerah.
Kredit produktif BPR terbesar tersalur ke sektor perdagangan, restoran dan hotel yakni mencapai Rp46,22 miliar, disusul kredit jasa-jasa Rp34,14 miliar.
Sementara sektor pertanian, kata Ramlan hingga Mei 2011 tercatat sebesar Rp4,6 miliar, jumlah tersebut perlu digenjot karena hanya bertambah tipis dibanding realisasi tahun lalu Rp4,52 miliar.
"BPR supaya memberi perhatian lebih serius ke sektor pertanian, meskipun prinsip kehati-hatian tetap dikedepankan," kata Ramlan.
Pangsa kredit BPR Sulut masih tetap didominasi kredit konsumtif, hingga Mei 2011 tercatat sebesar Rp277,65 miliar, jumlah tersebut berarti mencapai pangsa 75 persen dibandingkan total kredit.
Sementara itu, kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) kredit BPR meskipun memperlihatkan peningkatan dibandingkan tahun lalu, tetapi tetap berada pada posisi aman, yakni 4,64 persen.
Total kredit bermasalah BPR di Sulut tercatat nominal sebesar Rp16,98 miliar, sebagian besar (52 persen) berasal dari kredit konsumtif. (Ant).