Kendari (ANTARA News) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra), mengantisipasi kenaikan harga di daerah ini menjelang Ramadhan 1432 Hijriah.
Antisipasi kenaikan harga itu dimulai dengan melakukan rapat koordinasi antara instansi teknis yang tergabung dalam TPID, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sultra, Saleh Lasata, di Kendari, Kamis.
Ketua TPID Sultra, Saemu Alwi mengatakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh instansi teknis anggota TPID, perbankan, pelaku usaha dan media itu difokuskan pada upaya langkah koordinasi antaranggota TPID dan pihak terkait lainnya guna antisipasi menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.
"Pertemuan atau rapat seperti ini, rutin dilakukan oleh TPID Sultra guna mengantisipasi kenaikan harga sehingga bisa menekan angka inflasi daerah ini," katanya.
Ia mengatakan, perkembangan laju inflasi Kota Kendari yang merupakan cerminan untuk wilayah Sultra, cukup mengkhawatirkan karena telah berada di atas inflasi nasional.
"Diperkirakan akan meningkat seiring dengan faktor musiman ke depan. Sehingga hal ini menjadi salah satu rekomendasi TPID yang harus menjadi perhatian bersama semua instansi yang terlibat di dalamnya," ujarnya.
Menurut Saemu, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di daerah itu, menjadi salah satu pemincu kenaikan harga, ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Operasi pasar dan penyelenggaraan pasar murah dalam bulan puasa Ramadhan menjadi instrumen bagi pemerintah daerah untuk stabilisasi harga khususnya mengantisipasi gejolak harga yang cenderung terjadi pada musim puasa dan lebaran," katanya.
Ia menjelaskan, TPID Sultra akan terus melakukan pemantauan terhadap gejolak kenaikan harga di pasaran, sehingga diupayakan harga tetap stabil hingga menjelang Lebaran Idul Fitri.
"Kalau terjadi kenaikan harga yang sudah meresahkan masyarakat, maka TPID Sultra sudah bisa melakukan tindakan dengan melakukan operasi pasar oleh instansi yang tergabung dalam TPID misalnya Bulog dan lain sebagainya," pungkasnya.(Ant).
Antisipasi kenaikan harga itu dimulai dengan melakukan rapat koordinasi antara instansi teknis yang tergabung dalam TPID, yang dibuka oleh Wakil Gubernur Sultra, Saleh Lasata, di Kendari, Kamis.
Ketua TPID Sultra, Saemu Alwi mengatakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh instansi teknis anggota TPID, perbankan, pelaku usaha dan media itu difokuskan pada upaya langkah koordinasi antaranggota TPID dan pihak terkait lainnya guna antisipasi menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.
"Pertemuan atau rapat seperti ini, rutin dilakukan oleh TPID Sultra guna mengantisipasi kenaikan harga sehingga bisa menekan angka inflasi daerah ini," katanya.
Ia mengatakan, perkembangan laju inflasi Kota Kendari yang merupakan cerminan untuk wilayah Sultra, cukup mengkhawatirkan karena telah berada di atas inflasi nasional.
"Diperkirakan akan meningkat seiring dengan faktor musiman ke depan. Sehingga hal ini menjadi salah satu rekomendasi TPID yang harus menjadi perhatian bersama semua instansi yang terlibat di dalamnya," ujarnya.
Menurut Saemu, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di daerah itu, menjadi salah satu pemincu kenaikan harga, ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Operasi pasar dan penyelenggaraan pasar murah dalam bulan puasa Ramadhan menjadi instrumen bagi pemerintah daerah untuk stabilisasi harga khususnya mengantisipasi gejolak harga yang cenderung terjadi pada musim puasa dan lebaran," katanya.
Ia menjelaskan, TPID Sultra akan terus melakukan pemantauan terhadap gejolak kenaikan harga di pasaran, sehingga diupayakan harga tetap stabil hingga menjelang Lebaran Idul Fitri.
"Kalau terjadi kenaikan harga yang sudah meresahkan masyarakat, maka TPID Sultra sudah bisa melakukan tindakan dengan melakukan operasi pasar oleh instansi yang tergabung dalam TPID misalnya Bulog dan lain sebagainya," pungkasnya.(Ant).