Kendari(ANTARA News) - Pemerintah Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara bakal melakukan penertiban terhadap aktivitas pekerja seks komersial (psk) di daerah ini menjelang pelaksanaan bulan puasa 1432 Hijriah.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, As`ad Panggala, di Kendari, Selasa, mengatakan, penertiban seperti itu, merupakan kegiatan rutin pihaknya setiap menjelang pelaksanaan bulan puasa.
"Maksud kami adalah agar pelaksanaan bulan puasa tersebut tidak ternodai dengan ulah para PSK tersebut," kata mantan Kadis Perhubungan Kota Kendari ini.
As`ad Panggala mengatakan, dalam melakukan penertiban tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Satuan Polisi Pamong Praja Kendari.
"Harapan kami adalah selama ramadhan para PSK tersebut menghentikan aktivitasnya, guna menghargai umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa," ujarnya.
Menurut As`ad, meskipun di Kota Kendari ini tidak terdapat lokalisasi, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan PSK sudah marak, sehingga pemerintah perlu menertibkannya.
"Bagi PSK nantinya yang terjaring, kita akan mendata nama dan alamat. Ini sebagai dasar pemerintah jika suatu saat ada program pembinaan keterampilan bagi PSK," katanya.
Sebenarnya kata As`ad, pemerintah sudah sering kali memberikan pembinaan keterampilan kepada PSK tersebut dengan memberikan bantun peralatan keterampilan seperti alat menjahit dan peralatan salon kecantikan.
"Tetapi sayangnya, lama kelamaan, justru mereka menjual kepada orang lain bantuan yang sudah kita berikan itu, sehingga para PSK kembali melakukan aktivitas sebagai PSK," katanya.
Ia menjelaskan, gagalnya pembinaan itu karena sampai sekarang pemerintah belum memiliki panti rehabilitasi sosial yang bisa digunakan tempat pembinaan secara berkelanjutan, sehingga pembinaan yang dilakukan selama ini hanya sifatnya instan dan hasilnya tidak maksimal (Ant).
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, As`ad Panggala, di Kendari, Selasa, mengatakan, penertiban seperti itu, merupakan kegiatan rutin pihaknya setiap menjelang pelaksanaan bulan puasa.
"Maksud kami adalah agar pelaksanaan bulan puasa tersebut tidak ternodai dengan ulah para PSK tersebut," kata mantan Kadis Perhubungan Kota Kendari ini.
As`ad Panggala mengatakan, dalam melakukan penertiban tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, diantaranya Satuan Polisi Pamong Praja Kendari.
"Harapan kami adalah selama ramadhan para PSK tersebut menghentikan aktivitasnya, guna menghargai umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa," ujarnya.
Menurut As`ad, meskipun di Kota Kendari ini tidak terdapat lokalisasi, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan PSK sudah marak, sehingga pemerintah perlu menertibkannya.
"Bagi PSK nantinya yang terjaring, kita akan mendata nama dan alamat. Ini sebagai dasar pemerintah jika suatu saat ada program pembinaan keterampilan bagi PSK," katanya.
Sebenarnya kata As`ad, pemerintah sudah sering kali memberikan pembinaan keterampilan kepada PSK tersebut dengan memberikan bantun peralatan keterampilan seperti alat menjahit dan peralatan salon kecantikan.
"Tetapi sayangnya, lama kelamaan, justru mereka menjual kepada orang lain bantuan yang sudah kita berikan itu, sehingga para PSK kembali melakukan aktivitas sebagai PSK," katanya.
Ia menjelaskan, gagalnya pembinaan itu karena sampai sekarang pemerintah belum memiliki panti rehabilitasi sosial yang bisa digunakan tempat pembinaan secara berkelanjutan, sehingga pembinaan yang dilakukan selama ini hanya sifatnya instan dan hasilnya tidak maksimal (Ant).