Kolaka (ANTARA News) - Ribuan kelelawar yang merusak ratusan pohon kelapa milik warga Desa Todowatu, Kecamatan Uluiwoi Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, diteliti oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Penelitian LIPI, Sigit Winarto, Kamis, mengatakan, penelitian ini untuk mengetahui jenis dan penyebab serangan kelelawar terhadap pohon kelapa warga.

Menurutnya, kelelawar yang menyerang pohon kelapa warga hanya satu jenis yaitu kelelawar pemakan buah (pteropus alecto ) yang hidup berkoloni dengan berat badan rata-rata 0,8 kg sampai 1 kg.

Kelelawar jenis ini populasinya banyak dijumpai di Sulawesi, seperti di Soppeng Sulawesi Selatan dan Watubangga Sulawesi Tenggara. "Meski kelelewar itu itu pemakan buah, namun tidak memakan buah kelapa," ungkap Sigit.

Kelelawar ini hanya bergelantungan dan menjadikan pohon kelapa sebagai tempat tinggalnya karena cukup berat ditambah koloni yang banyak.

Makanya, daun dan dahan pohon kelapa yang dihinggapi menjadi layu dan mati. Selain itu kelelawar itu memiliki kuku-kuku yang tajam sehingga daun-daun kelapa menjadi rusak saat kelelawar bergelantungan, terang peneliti muda LIPI itu.

Dari pngamatan lapangan LIPI selama dua hari, berdasarkan hipotesa, tidak ada pilihan pohon lain lagi yang tinggi dan kuat untuk menopang kelelawar yang cukup berat ini disekitar desa, selain pohon kelapa warga.

"Dugaan kami, adalah karena di sekitar Desa Tondowatu terdapat sumber pakan yang dekat bagi ribuan kelelawar ini, sehingga tidak heran bila banyak yang hijrah dari luar ke daerah itu," kata Sigit.

Peneliti LIPI itu mendesak pemerintah mencari solusi untuk menyelesaikan hal ini agar masyarakat tidak dirugikan.(*)

ANT/A056



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024