Jakarta (ANTARA News) - Republik Federal Jerman, melalui KfW Development Bank, mengalokasikan 25 juta Euro atau sekitar Rp413 miliar untuk membangun kembali fasilitas infrastruktur penting di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat, yang hancur akibat gempa bumi.

Bantuan hibah ini akan dikelola oleh Badan Pembangunan PBB (UNDP), yang berlaku selama 2019-2020 bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan pemerintah kedua provinsi.

“Saya terkejut dengan besarnya kerugian dan kerusakan parah yang saya saksikan pada kunjungan terakhir saya ke Sulawesi. Karena itu saya sangat bangga dengan proyek penting ini, yang juga merupakan contoh solidaritas antarnegara kami,” kata Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Dr. Peter Schoof dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

Pada Agustus 2018, Pulau Lombok dilanda gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang menewaskan 564 orang dan menyebabkan 400 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Gempa itu juga merusak lebih dari 70 ribu rumah. 

Bulan berikutnya, gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami menghantam Kota Palu dan sekitarnya, menewaskan lebih dari 2.000 orang, dan menyebabkan lebih dari 173 ribu orang kehilangan tempat tinggal. 

Bencana juga merusak 68 ribu rumah, 176 fasilitas kesehatan termasuk dua rumah sakit besar dan lebih dari 1.500 gedung pendidikan. 

Direktur UNDP Indonesia Christophe Bahuet mengapresiasi kontribusi keuangan yang diberikan kepada oleh pemerintah Jerman, yang akan membantu membangun kembali infrastruktur dan mendukung masyarakat di daerah yang dilanda bencana. 

“Ketika memasuki fase pemulihan dan rekonstruksi, pendanaan dari KfW Development Bank akan menyediakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk proses rekonstruksi dan pemulihan infrastruktur publik, seperti kesehatan, pendidikan, pengelolaan limbah padat," kata Christophe.

Pendanaan tersebut juga akan membantu masyarakat memulai kembali kegiatan ekonomi mereka dan menjadi lebih tahan terhadap guncangan di masa depan, ia melanjutkan.

Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Rencana Induk dan Rencana Aksi Rekonstruksi, yang akan menjadi panduan pelaksanaan proyek pemulihan infrastruktur di Sulawesi Tengah dan NTB.

Bersama dengan badan-badan PBB lainnya, UNDP telah menerapkan program bantuan bencana yang cepat untuk mendukung upaya pemulihan pasca bencana 2018, dengan beberapa pendanaan berasal dari sumber daya UNDP sendiri dan Dana Tanggap Darurat Pusat PBB. 

Bagian penting program ini adalah inisiatif cash-for-work UNDP untuk membersihkan puing-puing bangunan yang dilanda gempa, yang melibatkan ratusan orang yang selamat dari gempa di Palu. 

Baca juga: PMI terima bantuan Palu Rp11,5 miliar dari perusahaan Korea-Taiwan

Baca juga: PMI terima Rp1 miliar lagi untuk bantu rehabilitasi Sulteng


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018