Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan Pemerintah untuk dapat mengatasi secara permanen kelangkaan garam untuk bahan baku industri di dalam negeri.

"Menipisnya stok garam di dalam negeri, karena meningkatnya permintaan dari industri makanan dan minuman. Karena itu, Pemerintah harus dapat mencari solusi secara permanen guna mengatasi ancaman kelangkaan garam untuk industri," kata Bambang Soesatyo, melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu.

Menurut Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, Pemerintah sepatutnya memberikan perhatian serius pada menipisnya stok garam untuk bahan baku industri di dalam negeri.

Pemerintah, kata dia, harus dapat berinovasi untuk meningkatkan produksi garam di dalam negeri, sehingga tak bergantung pada impor.

"Apalagi, Indonesia memiliki laut yang luas dan garis panjang terpanjang kedua di dunia, sehingga potensi produksi garam dalam negeri sangat besar," katanya.

Pimpinan DPR RI, kata dia, mendesak Pemerintah dapat segera melakukan pengembangan teknologi dan inovasi guna meningkatkan produksi garam nasional dan memberi kemudahan bagi para petani garam dalam memproduksi garam.

Politisi Partai Golkar yang berlatar belakang pengusaha itu juga mendorong Kementerian Pertanian untuk mempermudah proses dan percepatan industri garam nasional dengan melakukan ekstensifikasi industri di daerah yang potensial.

"Kebutuhan garam untuk industri makanan dan minuman, saat ini sudah mencapai 535.000 ton per tahun," katanya.

Bamsoet juga berharap koordinasi antar-kementerian yang terkait langsung dengan persoalan garam dapat ditingkatkan, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Bamsoet menegaskan kementerian terkait agar segera melakukan rapat bersama guna mencari solusi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap tipisnya stok garam nasional sebagai bahan baku industri.

"Akibat makin menipisnya stok garam nasional, maka industri makanan dan minuman terancam menurunkan produksi, dan bahkan menghentikan operasi," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018