Surabaya (ANTARA News) - Musim tanam tembakau pada 2010 diprediksi mundur akibat musim hujan yang belum berakhir di sebagian besar wilayah Provinsi Jawa Timur.

Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Jatim, Syamsul Arifin, di Surabaya, Kamis, mengatakan biasanya tanam tembakau dimulai pada bulan April. Namun, pada tahun ini diperkirakan dimulai pada awal Juni.

Saat ini, kata dia, petani yang sudah menanam tembakau baru sekitar 5-10 persen. "Umumnya mereka berada di daerah dataran tinggi," ujarnya.

Di Pulau Madura, kata Syamsul, sebagian besar petani sudah mulai menebar benih. Benih yang telah ditebar itu selanjutnya dipindahkan ke areal perkebunan 40 hari kemudian.

Terlambatnya musim tanam tembakau itu mengakibatkan para petani cemas karena akan berpengaruh terhadap harga jual saat musim panen kelak.

Meskipun demikian, sejumlah petani tetap memilih menunda tanam dengan harapan musim panen nanti tidak bersamaan dengan musim hujan.

"Lebih baik terlambat menanam daripada menjelang panen hujan turun yang mengakibatkan daun tembakau rusak," katanya.

Pada tahun 2010, target produksi tembakau di Jatim mencapai 60 ribu ton. Target tersebut jumlahnya lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan pabrik rokok besar yang hanya 51 ribu ton.

Untuk mengantisipasi terjadinya surplus tembakau, kata Syamsul, kini pemerintah sedang mendata jumlah permintaan pabrik rokok yang kapasitas produksinya kecil.

Secara umum, realisasi areal tembakau di Jatim selalu melebihi dari kebutuhan pabrik rokok. Pada tahun 2009, jumlah permintaan pabrik rokok besar turun, namun surplus tembakau dapat diserap oleh pabrik rokok kecil yang jumlahnya mencapai seribu unit.

Data Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jatim menyebutkan kontribusi areal tembakau di Jatim terhadap nasional rata-rata 53 persen selama periode 2001-2007.

Nilai investasi petani tembakau di Jatim mencapai Rp682 miliar dengan menyerap tenaga kerja sekitar 27.703.250 orang dan berkontribusi cukai rokok terhadap nasional sebesar 78 persen.

"Pada tahun 2007, jumlah pabrik rokok di Jatim sebanyak 1.367 unit dengan produksi 169 miliar batang per tahun," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Jatim, Syamsul Arifin. (M038/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010