Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan kisah di balik layar perjalanan timnya dalam memahami alur Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari penyediaan bahan lokal hingga distribusi makanan kepada masyarakat.

Saat menjadi pembicara dalam diskusi terkait Program MBG di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu, Hasan Nasbi mengatakan Program MBG sebagai program prioritas utama Presiden, tidak hanya melibatkan koordinasi berbagai pihak, tetapi juga memerlukan perhatian khusus terkait prosesnya yang sangat detail dan kompleks.

"Tentu saja program ini menjadi fokus utama bagi kami, karena ini adalah program yang akan ditanyakan oleh publik. Kami harus benar-benar memahami dan mengkomunikasikan program ini dengan baik," katanya.

Hasan juga mengungkapkan adanya perjanjian kerja sama dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), yang mengharapkan bantuan dalam hal komunikasi.

"Sejak saya dilantik pada Agustus 2024 bersama dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang baru, beliau meminta bantuan kami untuk mendukung komunikasi terkait persiapan program ini yang sangat kompleks dan memerlukan banyak pekerjaan," katanya.

Pihaknya sudah melakukan berbagai kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mempelajari proses program ini secara langsung.

"Kami mulai belajar dari hulu sampai hilir, termasuk mengunjungi lokasi uji coba di Sukabumi, Warung Kiara, untuk mempelajari sistem penyediaan bahan makanan dari daerah sekitar seperti beras, sayur, telur, tahu, dan tempe," ujarnya.

Dalam setiap kunjungan timnya mempelajari berbagai aspek teknis yang mendukung kesuksesan program, termasuk prosedur operasi standar yang sangat ketat terkait kebersihan dan higienitas.

"Di SPPG, SOP-nya sangat ketat. Tidak sembarangan orang bisa masuk tanpa mengikuti aturan yang sudah ditetapkan. Pengunjung, termasuk jurnalis, harus memakai alas kaki khusus, masker, dan pakaian pelindung untuk menjaga kualitas makanan yang diproduksi," katanya.

Hasan menekankan pentingnya koordinasi yang matang bagi setiap pengunjung, khususnya wartawan, sebelum melakukan kunjungan ke SPPG.

PCO juga harus memastikan dapur siap menyambut tamu agar proses memasak dan distribusi makanan tidak terganggu. Setiap kunjungan harus dipersiapkan dengan matang, termasuk jumlah alas kaki khusus yang harus disediakan, sesuai dengan jumlah pengunjung.

Selain itu Hasan menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjaga kualitas makanan yang disiapkan untuk penerima manfaat, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.

"Sangat penting bahwa setiap langkah dalam proses ini dijaga dengan ketat. Gangguan sedikit saja bisa memengaruhi kualitas makanan yang sampai kepada penerima manfaat," katanya.

Dengan semakin banyaknya dukungan dan pemahaman dari masyarakat, ia berharap program MBG akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hasan Nasbi ceritakan kisah di balik layar PCO dukung keberhasilan MBG

Pewarta : Andi Firdaus
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2025