Jakarta (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui pembinaan nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) membentuk klasterisasi usaha daur ulang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dalam mendukung kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui klasterisasi usaha daur ulang.
"Kzmi tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan melalui program klasterisasi usaha yang berbasis pada kebutuhan lokal. Mereka akan banyak melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak," kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Selain itu, PNM turut berupaya menghadirkan solusi yang terintegrasi untuk mendukung usaha subsisten meningkatkan skala usaha mereka.
"Ini adalah bagian dari kontribusi PNM dalam menciptakan wirausaha yang kreatif, inovatif, dan peduli lingkungan," ujar Arief.
Semangat kolaborasi dan inovasi itu sejalan dengan komitmen Kementerian BUMN dalam mengoptimalkan sinergi guna memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Dipimpin oleh ketua kelompok nasabah bernama Salbiawati Salim, sebanyak 23 ibu-ibu turut tergabung dan aktif menyulap limbah daur ulang menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi.
Di setiap waktu pertemuan kelompok mingguan (PKM), anggota kelompok Salbia saling berbagi pencerahan tentang kendala usaha dan anggota lainnya akan memberikan masukan.
Berawal dari Bank Sampah yang dipimpin Salbia, ibu-ibu tetangga sekitarnya menabung sampah seperti botol bekas yang kemudian diolah menjadi produk yang dapat bersaing di industri kreatif. Hingga akhirnya mereka tertarik untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar dan mengubah limbah menjadi berkah.
Kendala modal menjadi permasalahan awal yang menjadi kendala. Hal tersebut yang menjadi awal mula perkenalannya dengan PNM Mekaar.
"Kita mau berbuat sesuatu tanpa dukungan dana jadi terkendala. Makanya setelah tahun 2019 Mekaar banyak perubahan terjadi," ungkapnya.
Melalui Mekaar, Salbia dan kelompoknya mulai memahami tentang pinjaman yang aman dan legal hingga membuat anggota kelompoknya semakin berkembang.
"Dulu cuma bisa buat pot bunga dari botol dengan tangan, berkat Mekaar bisa beli mesin jahit dan usaha saya berkembang lebih bervariasi yaitu membuka warung sembako," jelasnya.
Semangat Salbia menghasilkan produk kreatif yang memanfaatkan limbah daur ulang turut menarik perhatian Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman.
Melalui Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, sebelumnya telah meninjau secara langsung klasterisasi usaha daur ulang limbah plastik PNM Mekaar di Makassar, Sulawesi Selatan dan mengapresiasi gebrakan tersebut.
"Sangat bagus masih ada ibu-ibu yang peduli akan lingkungan sekaligus menghasilkan produk usaha untuk membantu ekonomi keluarganya," ucap Helvi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PNM bentuk klasterisasi usaha daur ulang guna dukung industri kreatif