Jakarta (ANTARA) - Direktur Hak Cipta dan Desain Industri Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Agung Damarsasongko mengatakan Indonesia menjadi negara dengan kenaikan jumlah permohonan desain industri nasional terbesar di dunia pada tahun 2023, yakni mencapai 37,3 persen.

Prestasi tersebut, kata Agung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, dirilis Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) dalam Laporan Indikator Kekayaan Intelektual Dunia (WIPI) 2024.

Ia menjelaskan capaian Indonesia itu melampaui kenaikan pendaftaran negara besar lainnya, termasuk India dan Rusia.

"Peningkatan sebesar 37,3 persen menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya pelindungan desain industri untuk menunjang daya saing produk, baik di pasar domestik maupun internasional," jelas Agung.

Permohonan kekayaan intelektual di Indonesia tercatat konsisten meningkat. Pada tahun 2022, jumlah permohonan desain industri mencapai 4.875 permohonan, dengan rincian 3.533 permohonan dari dalam negeri dan 1.341 dari luar negeri.

Lalu, pada tahun 2023 meningkat menjadi 6.326 permohonan, terdiri atas 4.850 permohonan dari dalam negeri dan 1.476 dari luar negeri.

Agung mengatakan bahwa Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan permohonan peningkatan total, baik dalam maupun luar negeri, terbesar kedua setelah Spanyol pada tahun 2023. Jumlah peningkatan Indonesia berada di angka 30 persen, mengalahkan Italia dan India.

Hal itu dinilai sejalan dengan inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang urgensi pelindungan desain industri. Berbagai program edukasi, termasuk kampanye kesadaran dan layanan pendaftaran yang lebih mudah diakses, diyakini berkontribusi pada lonjakan angka tersebut.

"Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa proses pendaftaran desain industri menjadi semakin cepat, transparan, dan efisien," imbuh Agung.

Ia menambahkan permohonan desain industri di Indonesia pada tahun 2024 kembali meningkat, yakni menjadi 7.926 permohonan. Rinciannya ialah permohonan dari dalam negeri sebanyak 5.827 dan dari luar negeri ada 2.099 permohonan.

"Menurut data DJKI, sektor desain yang mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2023–2024 meliputi produk transportasi, kemasan, furnitur, dan fesyen," katanya.

Menurut Agung, capaian itu harus menjadi motivasi untuk terus mendorong inovasi.

Ia mengatakan bahwa pada era globalisasi, desain industri tidak hanya menjadi alat perlindungan, tetapi juga strategi untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

"Desain yang terlindungi tidak hanya melindungi kekayaan intelektual kreator, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi produk-produk lokal kita tuturnya.

DJKI berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan pelindungan kekayaan intelektual, termasuk melalui digitalisasi layanan.

DJKI meyakini dengan sistem yang lebih modern, masyarakat dapat lebih mudah mengajukan permohonan dan memantau status pendaftaran desain industrinya.

Selain itu, DJKI mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan yang telah disediakan agar dapat bersaing dengan negara-negara produsen desain industri terbesar di dunia, seperti China, Amerika Serikat, dan Jerman.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJKI: Peningkatan permohonan desain industri RI terbesar di dunia

Pewarta : Fath Putra Mulya
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2025