Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memaksimalkan peran posyandu di seluruh wilayah guna mencegah stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.

"Posyandu sebanyak 2.165 unit yang tersebar pada enam Kabupaten di Sulbar. Akan dimaksimalkan dalam upaya penanganan stunting," kata Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan posyandu akan menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk pemenuhan gizi bagi balita dan ibu hamil.

Ia pun meminta agar posyandu melakukan pengawasan dengan mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin bagi balita dan ibu hamil agar dapat ditangani ketika beresiko stunting.

"Seluruh balita di Sulbar harus ditimbang dan diukur agar dapat dilakukan penanganan ketika ditemukan mengalami stunting, seluruh masyarakat Sulbar juga diminta memeriksakan anaknya di posyandu, agar dapat ditangani ketika beresiko mengalami stunting," katanya.

Ia menyebut kasus stunting di Sulbar mencapai 30,3 persen pada 2024 dan akan berupaya diturunkan menjadi 14 persen pada 2025 dengan memaksimalkan pelayanan kesehatan di tingkat posyandu.

Oleh karena itu, posyandu di Sulbar harus dapat menyukseskan program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat dengan berpartisipasi dan melakukan edukasi kepada masyarakat agar mendukung program tersebut.

"Pemenuhan gizi anak sangat penting untuk menekan stunting yang menjadi permasalahan pembangunan, ini juga untuk menekan angka kemiskinan ekstrim di Sulbar yang mencapai 2,94 persen agar dapat diturunkan," katanya.


Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2025