Kendari (ANTARA) - Museum Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah kunjungan di museum tersebut sebanyak 20 ribu orang di sepanjang tahun 2024 lalu.

Kurator Museum Provinsi Sultra Agung Kurniawan saat dihubungi di Kendari, Jumat sore, mengatakan bahwa jumlah tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibanding dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatat sebanyak 6 ribu pengunjung saja.  

"Kunjungan itu mayoritas oleh kalangan pelajar dan mahasiswa yang capai sekitar 95 persen," kata Agung Kurniawan.

Ia menyebutkan bahwa selain pelajar dan mahasiswa, terdapat juga pengunjung umum yang berasal dari luar daerah Bumi Anoa, serta beberapa juga terdapat turis internasional yang tertarik dengan kekayaan budaya lokal.   

"Pada Desember 2024 lalu itu juga terdapat kunjungan dari mahasiswa arkeolog universitas di Makassar untuk penelitian," ujarnya.

Agung Kurniawan juga menjelaskan bahwa Museum Provinsi Sultra juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang hendak melakukan penelitian dengan melaporkan tujuan serta membawa surat dari instansi mereka.

"Museum Sultra beroperasi setiap hari kerja, Senin hingga Jumat, dari pukul 08.00 hingga 16.00 WITA, mengikuti jam operasional kantor Pemerintah Provinsi Sultra. Bagi pengunjung yang ingin datang pada akhir pekan, mereka diwajibkan mengonfirmasi terlebih dahulu dengan mengirimkan surat atau menghubungi pengelola museum melalui WhatsApp," jelas Agung Kurniawan.

Ia juga menambahkan bahwa peran penting masyarakat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya di museum tersebut sangat penting. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, museum semakin menjadi salah satu destinasi utama dalam melestarikan dan mengenalkan budaya Sultra kepada masyarakat luas.

“Museum ini adalah tempat yang sangat penting untuk melestarikan budaya Sulawesi Tenggara. Kami harap masyarakat dapat menjaga peninggalan ini dengan tidak merusaknya, karena ini adalah warisan yang sangat berharga,” kata Agung Kurniawan.

 


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025