Kendari (ANTARA) - Warga Desa Lowu-lowu, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) kini tak lagi kesulitan untuk mendapatkan air bersih usai diberikan bantuan dari PT Bukit Gamping Makmur (BGM) berupa sumur bor di daerah tersebut.

Padahal, sebelumnya para warga mesti membeli air bersih seharga Rp100 ribu sampai Rp120 ribu per tandon. Kesulitan mendapatkan air bersih di daerah tersebut telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.

Tokoh Masyarakat Desa Lowu-lowu Muslimin saat ditemui di Buton Tengah, Rabu, mengatakan bahwa Desa Lowu-lowu yang dulunya bergabung dalam administrasi Desa Rahia sangat sulit untuk mendapatkan air bersih.

"Kadang harus beli sama penjual, kadang juga harus pergi mengambil air bersih menyeberang ke Pulau Muna menggunakan perahu," kata Muslimin.

Ia menyebutkan bahwa kesulitan air bersih yang dialami oleh seluruh warga di daerah tersebut telah berlangsung sejak kurang lebih 52 tahun lalu.

"Kurang lebih sudah 52 tahun begini (kesulitan air bersih)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lowu-lowu Karim mengungkapkan bahwa di desa tersebut setidaknya dihuni oleh sebanyak 287 kepala keluarga dengan total jiwa sebanyak 1.024 orang yang tersebar di empat dusun, yakni dusun Labutolo, Langkule, Kaoda, dan Dusun Lowu-lowu.

"Ada total 287 KK dengan total 1.024 jiwa," ungkap Karim.

Ia menjelaskan bahwa PDAM di daerah tersebut telah tersedia sejak 2009 lalu. Akan tetapi, air yang didistribusikan dari PDAM itu sangat kurang, sebab airnya hanya didistribusikan satu kali dalam sepekan.

"PDAM ada, hanya masalahnya per minggu sekali (didistribusikan)," jelas Karim.

Karim juga menyampaikan ungkapan terimakasih kepada PT BGM yang telah memberikan bantuan air bersih kepada warganya. Sebab, kini masyarakat di Desa Lowu-lowu tak lagi kesuhsahan air untuk digunakan sehari-hari mereka.

Sementara itu, Humas PT BGM Suwardi mengatakan bahwa bantuan air bersih yang diberikan kepada warga tersebut sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitar pertambangan meski saat ini perusahan PT BGM belum melakukan aktivitas pertambangan. Namun, hal tersebut tidak mengurungkan niat perusahaan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.


"Kami melihat kondisi itu (kesulitan air bersih), akhirnya kami memutuskan untuk memberikan bantuan sosial sumur bor untuk dinikmati warga," ucap Suwardi.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025