Kendari (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyalurkan sebanyak 15 ribu dosis vaksin jembrana di seluruh wilayah Bumi Anoa sepanjang tahun 2024.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Kesehatan Hewan (Keswan), Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), dan Klinik Hewan Distanak Sultra Rakhwana saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa 15 ribu dosis atau setara 300 botol vaksin tersebut diberikan kepada sapi untuk penanganan dan pencegahan penyakit jembrana.



"Vaksin tersebut diprioritaskan untuk daerah-daerah yang sudah ada kasus. Kami salurkan khusus ke daerah yang sudah ada kasus dan diduga terjangkit Jembrana. Sekitar 15 ribu dosis vaksin sudah tersalurkan. Terbanyak di Kabupaten Konawe, Bombana dan Konsel," kata Rakhwana.

Dia menyebutkan bahwa penyaluran dosis vaksin jembrana di Sulawesi Tenggara tersebut, terdiri atas Kabupaten Konawe sebanyak 70 botol atau 3.500 dosis, Konawe Utara 20 botol atau 1.000 dosis, dan Konawe Selatan 50 Botol atau 2.500 dosis.

"Kemudian, di Kabupaten Kolaka 60 botol atau 3.000 dosis, Kolaka Utara 20 botol atau 1.000 dosis, Kolaka Timur 60 botol atau 3.000 dosis, dan Kabupaten Bombana 40 botol atau 2.000 dosis," ujarnya.

Rakhawana mengungkapkan bahwa dalam penanganan dan pencegahan penyakit jembrana agar tidak menyebar luas di kabupaten/kota. Pada tahun 2025, Sultra mendapatkan alokasi vaksin yang sama, yakni sebanyak 15.000 dosis.

"Selain penyaluran vaksin, kami juga telah menyalurkan obat-obatan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Kesehatan Hewan, di antaranya disinfektan, analgetik antipiretik dan vitamin bolus," ujar Rakhwana.

Sebagai informasi, dari hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, per 18 Juli 2024, di Sultra terkonfirmasi berdasarkan aplikasi iSIKHNAS sebanyak 621 ekor terkena penyakit jembrana.

Penyakit jembrana merupakan penyakit virus akut pada ternak. Meskipun menimbulkan gejala yang relatif ringan pada sapi taurin, virus Jembrana sangat parah pada sapi Bali, dimana tingkat kematiannya sekitar 17 persen.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024