Istanbul (ANTARA) - Kremlin pada Senin (23/12) membantah laporan sejumlah media yang menyebutkan adanya gugatan cerai dan rencana meninggalkan Rusia dari istri Bashar al-Assad, pemimpin rezim Suriah yang telah digulingkan.

"Tidak, faktanya tidak seperti itu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov di hadapan awak media di Ibu Kota Rusia, Moskow, saat menanggapi pertanyaan seputar kabar tersebut.

Sebelumnya pada Minggu (22/12), sejumlah laporan media melansir bahwa Asma al-Assad ingin mengajukan gugatan cerai di Rusia, tempat mereka diberikan suaka oleh Presiden Vladimir Putin setelah pasukan anti-rezim menguasai Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada 8 Desember.

Menurut laporan, perempuan kelahiran Inggris itu mengutarakan "ketidakpuasan" akan kehidupannya di Moskow dan berniat pindah ke London.

Assad, yang menguasai Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus.

Kepergian Assad mengakhiri rezim Partai Baath yang berkuasa di Suriah sejak 1963.


Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2024