Kendari (ANTARA) - Balai Taman Nasional Wakatobi melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi tahun 2024 melaksanakan kegiatan pendampingan kepada kelompok masyarakat desa yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Wakatobi.

Tujuan program ini adalah untuk mendorong kemampuan masyarakat dalam mengembangkan diri dan usahanya dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya. Selain itu adanya kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat agar lebih peduli lingkungan.

Pada tahun ini, khususnya di SPTN Wilayah III Tomia-Binongko, sebanyak empat desa target telah mendapat fasilitasi pendampingan salah satunya di Desa Kollo Soha yang termasuk dalam wilayah kerja Resor Tomia.

Sebagai salah satu desa yang telah menetapkan pengelolaan sampah dalam Peraturan Kepala Desa Kollo Soha Nomor 2 tahun 2024, tidak salah jika mendorong pengembangan usaha ekonomi sirkular menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, adanya keaktifan pemuda dalam kegiatan lingkungan di tingkat desa.

“Kelompok Bank Sampah Monippatu merupakan kelompok pertama mitra kami yang keseluruhan anggotanya adalah pemuda atau generasi muda. Masih sedikit pemuda yang terdorong untuk berkelompok dan melakukan pengelolaan suatu usaha” ucap Iwanuddin.

Pada 11 November 2024, Kepala SPTN Wilayah III Balai Taman Nasional Wakatobi menyerahkan bantuan pengembangan usaha Bank Sampah sebesar Rp. 30.000.000,- kepada Kelompok Bank Sampah Monippatu di Desa Kollo Soha, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi.

Penyerahan bantuan secara simbolis ini juga didampingi oleh Pemerintah Desa, dalam hal ini PJ. Kepala Desa Kollo Soha. Sambutan positif dan dukungan terhadap program ini menjadi pengantar dalam kegiatan ini.
 
Kemudian pada Selasa (10/12), Bank Sampah ini meresmikan usahanya dalam acara Launching Bank Sampah Monippatu yang dihadiri oleh 50 orang dari berbagai elemen.

Hadir dalam acara launching ini Kepala SPTN Wilayah III Balai Taman Nasional Wakatobi, Kepala UPTD Persamapahan Pulau Tomia, Camat Tomia, Kepala Desa Kollo Soha, Danramil Tomia, Kapolsek Tomia, Kepala SMA-SMP-SD, Koordinator Program Kelutan YKAN, Kepala Cabang Bank Sultra Cabang Tomia, dan masyarakat Desa Kollo Soha.
     
Pada acara launching, BS. Monippatu mensosialisasikan mengenai mekanisme bank sampah, prosedur pendaftaran nasabah, keuntungan menjadi nasabah, hingga jadwal pelayanan bank sampah mereka. 

“Apresiasi saya berikan kepada Kelompok ini karena telah berhasil menyelenggarakan acara sebesar ini, tentu tidaklah mudah. Apresiasi selanjutnya atas kolaborasi dari Pemerintah Desa Kollo Soha karena telah menerima program pemberdayaan BTNW dan memfasilitasi hingga terlaksananya kegiatan” lanjut Iwanuddin dalam sambutannya.

Sejalan dengan Pemerintah Desa Kollosoha, “apresiasi kami sampaikan kepada Balai Taman Nasional Wakatobi atas kepercayaannya kepada pemuda Desa Kollo Soha dalam menjalankan usaha bank sampah di desa kami.

Sejarah bank sampah ini pun sebenarnya tidak terlepas dari program pendampingan dari BTNW-YKAN yang pada awalnya telah memberikan edukasi kepada masyarakat dan fasilitasi studi pasar untuk mencari jejaring pembeli sampah mereka” ujar Sahirun, S.Pd., Pj. Kepala Desa Kollo Soha.

Pengurus Bank Sampah Monippatu juga mendemonstrasikan mengenai jenis dan kondisi sampah yang akan diterima. “Jenis sampah yang diterima adalah jenis plastik, besi, aluminium, tembaga, kuningan, dan botol. Tentu seiring dengan berkembangnya usaha maka jenis dan kapasitas sampah akan terus ditingkatkan” ujar Abdul Rahim Ketua Bank Sampah Monippatu

Antusias masyarakat Desa Kollo Soha yang hadir dalam launching hari ini sangat besar hingga menyebabkan antrian pendaftaran nasabah. Total pendaftar nasabah hari ini  mencapai 50 orang yang didominasi ibu-ibu. Bahkan mereka telah mempersipakan sampah untuk ditimbang.
   
Kegiatan Bank Sampah pertama di Pulau Tomia ini diharapkan dapat memberikan dampak positif di berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari aspek pendidikan karena masyarakat akan diajari cara pemilahan di tingkat rumah tangga, pada aspek lingkungan dimana masyarakat akan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya mengurangi sampah berserakan atau dibakar hingga menghasilkan polusi udara, dan pada aspek ekonomi masyarakat akan mendapatkan nilai rupiah dari setiap kilogram sampah terpilah yang disetorkan di bank sampah Monippatu.

Sekali mendayung dua tiga pulau terlalui, menabung di bank sampah dapat uangnya konservasinya jalan. Hal ini sejalan dengan visi Bank Sampah Monippatu yaitu Mewujudkan Desa Kollo Soha yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan menguntungkan.
Dengan pendampingan dari BTNW, Kelompok Bank Sampah Monippatu terus memantapkan konsep usaha, menjalankan usaha, promosi, dan pengelolaan sampah desa melalui usaha kolektif.
 

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025