Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, jembatan darurat itu dibangun guna merespons rusaknya jembatan Cihaur yang merupakan sebuah jembatan yang menghubungkan beberapa desa di kawasan Pelabuhan Ratu, termasuk dua desa tersebut.
Kabag Binops Ditpolair Polda Jabar Kompol Ndang Suhendar menjelaskan, pembangunan jembatan darurat bertujuan agar masyarakat atau warga lokal dapat tetap beraktivitas seperti biasa, sehingga roda perekonomian tetap berjalan di tengah bencana alam yang melanda.
Puluhan personel yang tergabung gabungan dari polda dan polres bahu membahu membangun jembatan itu.
Sedangkan pembangunan tersebut dipimpin langsung Kabag Binops Ditpolair Polda Jabar Kompol Ndang Suhendar dan Kasat Polair Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar.
Turut meninjau pembangunan tersebut, Kabid Humas Polda Jabar Kombes pol Jules Abraham Abast didampingi oleh Kombes pol Ferry Walintuka.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menekankan tiga fokus utama yang harus dilakukan jajarannya dan para pemangku kepentingan terkait upaya penanggulangan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi.
Pertama fokus pada evakuasi warga, kemudian fokus pada akses yang terputus oleh longsor, karena ada beberapa jembatan dan jalan yang putus," kata Bey di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, usai meninjau beberapa lokasi terdampak bencana, Kamis (5/12).
Untuk fokus ketiga, kata dia, adalah penyaluran bantuan dan logistik ke daerah yang terisolir akibat putusnya akses. Untuk daerah terisolir tersebut, kata dia, akan dilakukan melalui jalur laut.
"Untuk akses yang terputus lewat kapal, bisa dilakukan," ujar dia.
Bey juga mengatakan Pemprov Jabar bersama BNPB sepakat mendirikan posko utama penanggulangan bencana di Pelabuhan Ratu sebagai ibu kota Kabupaten Sukabumi.