Teheran (ANTARA) - Kelompok perjuangan Palestina, Hamas mendesak agar warga Palestina yang mendekam di penjara Israel dan menjadi sasaran penyiksaan serta pelecehan sistematis segera dibebaskan.
Melalui sebuah pernyataan pada Rabu, Hamas juga menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Mohammed Walid Hussein al-Arif yang meninggal akibat penyiksaan berat selama investigasi di penjara Israel.
Tidak peduli seberapa lamanya, rezim pendudukan Zionis akan menanggung konsekuensinya dan akan diadili atas kejahatan dan genosida yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina, tulis pernyataan tersebut.
Hamas, yang merujuk pada upaya melegalkan eksekusi tahanan Palestina oleh sejumlah menteri Zionis yang dipimpin Itamar Ben-Gvir, menuntut agar para narapidana yang ditahan di penjara Israel di bawah penyiksaan berat dan pelecehan sistematis segera diselamatkan.
Sebelumnya, Komisi Urusan Tahanan Palestina yang berpusat di Kota Ramallah, mengumumkan kematian Hussein al-Arif, penghuni kamp Nur Shams di Kota Tulkarem di Tepi Barat.
Sejak awal perang genosida Israel terhadap Gaza 7 Oktober 2023, hampir 40 tahanan Palestina tewas di penjara Israel.
Semenjak itu pula, rezim Israel telah menahan lebih dari 12.000 warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dengan dalih yang berbeda dan menahan mereka tanpa dakwaan atau persidangan.
Sumber: IRNA-OANA