Balikpapan (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pertahanan (Sekjen Kemenhan) Republik Indonesia Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo menjalankan komponen cadangan (Komcad) menjadi mata telinga Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman di lingkungan masyarakat.

"Komcad jadi mata telinga Kodam VI/Mulawarman yang ada di masyarakat, bisa berikan informasi serta masukan kepada Kodam VI/Mulawarman," jelas Tri Budi Utomo lagi di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis.

"Peran Komcad yang ditetapkan untuk bantu Kodam VI/Mulawarman selaku komponen utama," tambahnya.

Komcad gelombang pertama dan kedua Matra Darat Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman sudah ditetapkan masing-masing di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Peran Komcad dilaksanakan dengan berbagai kegiatan sehari-hari membantu bintara Pembina desa (Babinsa), terutama yang ada di wilayah perbatasan dalam mendeteksi dini segala macam ancaman yang khususnya bakal masuk ke wilayah Indonesia.

Bertugas di perbatasan tidak lepas dari kerja sama dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) yang ada di perbatasan, menurut dia, dan menjadi kekuatan TNI bersama-sama dengan rakyat.

Sebelum ditetapkan para Komcad tersebut terlebih dahulu digembleng atau dididik pelatihan selama dua bulan, lanjut dia, di Resimen Induk Kodam (Rindam) VI/Mulawarman di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

"Komcad dilatih dan dibekali ilmu teknik dan taktik militer, serta ilmu administrasi selama dua bulan, sebelum ditetapkan," katanya.

Sehingga diharapkan Komcad memilik jiwa kebangsaan dan menjadi pendukung komponen utama yang mumpuni untuk sistem pertahanan negara Indonesia.

Pembangunan sistem pertahanan negara selaras dengan rencana induk dan tata ruang kawasan strategis nasional IKN, yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, demikian Tri Budi Utomo yang juga Panglima Kodam (Pandam) VI/Mulawarman.


Pewarta : Nyaman Bagus Purwaniawan/Muhammad Solih Januar
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024